Baca Juga: Masih di Luar Negeri Bersama Jokowi, Deklarasi Prabowo dan Erick Thohir Tertunda
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai ada tiga penyebab Prabowo belum mengungkapkan pasangannya di Pemilu 2024.
"Kemungkinan pertama, bisa jadi situasi internal cukup pelik pascaputusan Mahkamah Konstitusi yang membolehkan kepala daerah (jadi capres-cawapres di usia belum 40 tahun), ujarnya, Kamis (19/10).
Arya mengatakan, respons publik yang tidak positif terhadap putusan tersebut membuat internal partai pendukung Prabowo masih belum memutuskan cawapres. Menurutnya, Partai Gerindra masih ingin mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Baca Juga: The Girl Fest Lanjut ke Bandung Bareng Nagita Slavina dkk, Tutup Roadshow Terakhir 2023
Kemudian PAN masih mendorong Erick Thohir. Sedangkan Partai Golkar menyodorkan Airlangga Hartarto. "Kedua, anggota koalisi belum konklusif untuk memutuskan siapa yang akan ditetapkan sebagai cawapres," ujar Arya.
Dia menilai, partai pengusung Prabowo memiliki kekuatan relatif merata. Ini membuat setiap partai ingin mengusung calon masing-masing sehingga belum terbentuk kesepakatan.
Alasan ketiga, kata Arya, partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) masih menghitung elektabilitas para tokoh yang akan disandingkan dengan Prabowo. Jika rendah, bisa diganti.
Baca Juga: Pengamat: Indonesia Itu Bukan Hanya Jawa, Harus Ada Representasi Jawa dan Luar Jawa
Arya menduga, koalisi Prabowo masih menunggu kepulangan Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Erick Thohir yang sedang berkunjung ke China dan Arab Saudi.
Kunjungan tersebut untuk menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation ke-3 di Beijing dan KTT pertama ASEAN Gulf Cooperation Countries (GCC) di Riyadh.
"Kenapa menunggu? Karena Pak Zulhas ketua umum dan anggota koalisi, Pak Erick salah satu calon yang digadang, dan Pak Jokowi juga berpengaruh dalam koalisi itu," jelasnya.
Baca Juga: Begini Reaksi Ganjar Pranowo Soal Isu Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto
Arya menilai keputusan Prabowo belum mengumumkan cawapres tidak akan berdampak di Pemilu 2024. Sebaliknya, koalisi pengusung Prabowo justru memiliki keputusan lebih kuat.
Sementara, Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga mengatakan, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang akan ditunjuk menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Megawati Sebut Ganjar dan Mahfud MD bisa jadi Sahabat Sejati Rakyat Indonesia
Tunda Pemanggilan Gibran, Puan Pertanyakan Dukungan Jokowi
Supian Suri : Kota Depok jadi Inflasi Terendah di Jawa Barat
Megawati Nilai Mahfud Bisa Menjadi Wasit di Tengah Persaingan Politik, Simak Selengkapnya
Sekjen PKS Ucapkan Terima Kasih ke Megawati dan PDIP Usai Umumkan Mahfud MD Dampingi Ganjar Pranowo
Erick Thohir dan Yusril Ihza Mahendra jadi Cadangan Cawapres Prabowo Subianto, Langsung Urus SKCK
Firli Bahuri Diperiksa Polda Metro Jaya, Saut Situmorang : Ada Sinyal Kuat Pemerasan