"Warna toxic relationship ini akan berakibat pada mundurnya proses kita membangun sistem demokrasi," tegasnya.
Pada bagian lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meyakini, jika para menteri ataupun pejabat kementerian yang maju sebagai capres-cawapres maupun caleg 2024 akan bersikap professional. Para menteri tersebut dinilai bisa membagi waktu dan perannya masing-masing.
Sebagai informasi, ada banyak menteri yang ikut dalam kontestasi Pilpres dan caleg 2024. Diantaranya, Menhan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud Md, Menaker Ida Fauziyah, hingga Menkumham Yasonna H Laoly.
”Saya yakin, mereka-mereka para menteri yang jadi caleg, menteri yang dipercaya jadi kandidat presiden atau wakil presiden, pasti bisa itu memisahkan antara ketika dia berperan sebagai menteri atau pejabat negara dan kapan dia mengikuti kontestasi,” ujarnya usai pembukaan talk show Suara Pemuda Menentukan Nasib Bangsa: Ayo Bijak Memilih, dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Jakarta, kemarin (30/10).
Kendati demikian, dia mengingatkan, agar para menteri baik berlatarbelakang partai maupun non partai harus bersifat netral. Kemudian fokus untuk melayani masyarakat tanpa pilah-pilih.
Baca Juga: Dua Rumah Ketua KPK Firli Bahuri Digeledah Polda Metro Jaya, Satu Rumah Tidak Dilaporkan LHKPN
Selain itu, disinggung soal masuknya anak muda, Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi Pilpres 2024, ia mengaku menyambut baik. Menurutnya, anak muda yang berprestasi patut diberi ruang.
”Siapapun anak mudanya yang telah menunjukkan prestasinya dan memiliki jalan harus kita beri ruang, jalan yang bagus,” ungkapnya. Memberi jalan kepada anak muda dinilai sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menyiapkan pregenerasi pemimpin ke depan.
Muhadjir sendiri berprinsip, bahwa anak muda harus diberikan kesempatan untuk mempimpin dalam bidang apapun. Dengan begitu, anak muda bisa menorehkan prestasi.
Baca Juga: Begini Nasib Erick, Sandiaga, dan Ridwan Kamil Melesat di Survei Cawapres, Tapi Belum Beruntung
Dia mencontohkan, pada prestasi yang diraih oleh atlet Asian Para Games. Yang mana, justru bisa menorehkan prestasi yang jauh lebih baik ketimbang ASEAN Games. Dari target hanya 19 emas, ternyata bisa mendapat 29 emas.
”Tapi bukan berarti saya meremehkan lho ya. Tapi artinya apa? Kita harus betul-betul memberikan kesempatan pada mereka yang selama ini sering dilihat sebelah mata. Itu ternyata kalau diberi peluang, itu juga memberikan kontribusi yang tidak kalah hebatnya,” paparnya.***
Artikel Terkait
Semarakkan MotoGP Mandalika, DAM Ajak Komunitas Honda Nonton Bareng dan Rolling City di Bandung
Bikers CB Subang Rayakan Dua Dekade Anniversary
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Pastikan Anggaran Penanganan Kebakaran Pasar Leuwiliang Terakomodir
Siap-siap! Sabtu Ini Trophy Tour Piala Dunia U17 akan Sambangi Surabaya
DAM, Kepolisian, Jasa Raharja dan Dishub Kabupaten Bandung Edukasi Keselamatan Berkendara
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto Beri Dukungan Pesilat Muda di Ajang International Championship
Benarkah Gibran Maju Cawapres Prabowo Gara gara PDIP Tolak Perpanjangan Jabatan Presiden Jokowi Tiga Periode?