Minggu, 21 Desember 2025

Prihatin Nasib Balita Stunting di Depok, Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Barat Hasbullah Rahmad Kritik Pemerintah Kota Depok Soal PMT

- Kamis, 23 November 2023 | 23:28 WIB
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad saat hadir dalam pelantikan pengurus IMI Kota Depok.  (ISTIMEWA)
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad saat hadir dalam pelantikan pengurus IMI Kota Depok. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM - Kontroversi pelaksanaan progam Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kota Depok, kian mendapat sorotan tajam dari berbagai elemen. Tak terkecuali parlemen Provinsi Jawa Barat.

Salah satu Anggota DPRD Jawa Barat, bahkan memberi perhatian kusus dan mengkeritik tajam Pemerintah Kota Depok selaku pelaksana program PMT, lantaran dinilai tidak bisa menerapkan program dengan baik ke masyarakat, hingga menimbulkan kegaduhan publik.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad adalah salah satu wakil rakyat yang bersuara atas kontroversi program PMT di Depok.

Baca Juga: Pembuktian Induktif, Deduktif, dan Abduktif : Memahami Metode Logika dalam Penalaran

Anggota Komisi IV DPRD Jawabarat ini mengatakan, menu makanan dalam program PMT di Depok, belum mampu untuk membooster gizi balita stunting.

“Orang stunting itu jarang makan daging, telur, dan ayam. Harusnya menu seperti itu yang diberikan di Depok,” kata anggota Banggar DPRD Jawa Barat ini.

Menurut Hasbullah, pemberian PMT harus mengandung unsur kalori dan protein yang tinggi, hal ini dimaksudkan agar balita stunting bisa mengejar ketertinggalan gizi dibanding balita sehat.

Baca Juga: Informa Grand Mall Cimanggis Ekstra Diskon dan Cashback, Belanja Murah dengan Furniture Berkualitas

“Kalau hanya mentu tahu dan sayur kangkung aja itu sangat jauh dari kata cukup,” ujar dia.

Menurut Hasbullah, Pemerintah Kota Depok dinilai kurang tegas dalam bersikap terhadap pihak pelaksana program PMT. Apalagi menurut dia masalah kontroversi PMT di Depok ini sudah menjadi masalah nasional.

“Ini harus serius penanganannya, Walikota Depok harus lebih tegas dan serius dalam menangani warganya,” tutur dia.

Baca Juga: Pasir Angin Campsite, Tempat Camping Terbaik di Puncak Bogor, sambil Belajar Menanam Kopi, Keren!

Dia menjelaskan, permasalahan stunting di Depok tidak hanya dikarenakan permasalahan kurangnya asupan makanan bergizi. Angka pernikahan dini yang tinggi, juga menjadi pemicu lahinya balita stunting.

 “Di Depok masih banyak ditemukan kasus pernikahan dini. Ini bisa menyebabkan stunting karena perempuan yang menikah belum di tahap usia matang, cenderung kurang peduli akan kondisi gizi anaknya,” beber dia.

Selain itu, dia juga menilai Pemerintah Kota Depok juga tidak melek media. Hal ini dikarenakan minimnya pemberitaan sosialisasi mengenai program pencegahan dan penangan stunting di media mainstream.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X