Baca Juga: Salawat dan Zikir oleh Majelis Taklim Al Mubarok 33 di Depok : Dilakukan Rutin, Mencari Berkah
“Dengan kegiatan ini, bisa memberikan infromasi pada masyarakat bahwa ada etik disana (media sosial). Ada konsekuensinya bila melanggar. Tentu pula banyak aspek positif, seperti peningkatan taraf ekonomi,” jelas Manto Djorghi.
Manto Djorghi turut mengapresiasi terbentuknya Posko Anti Hoaks di Polres Metro Depok, yang juga berdasarkan usulan IJTI. Adanya posko tersebut juyga menjadi jalan untuk memberi pemahaman soal bijak bermedia sosial.
“Seperti kami sebagai ASN. Tidak boleh menampilkan foto dengan simbol simbol yang mengarah Pemilu,” tukas Manto Djorghi.
Baca Juga: Isu Konflik di Bitung, Begini Seruan Tegas IJTI
Sementara itu, Camat Tapos, Abdul Mutolib mengaku, pelatihan ini sejalan dengan apa yang sudah berjalan di Tapos. Sejumlah program pemerintah di Tapos turut disosialisasikan lewat media sosial.
“Stakeholder di Tapos, seperti PKK, pelaku UMKM, Karang Taruna, pengurus lingkungan juga sudah melek media sosial. Pelatihan ini tentu bisa menambah khasanah pengetahuan,” tandas Abdul Mutolib. ***
Artikel Terkait
Anak Muda Menjadi Penentu dalam Perhalatan Pemilu 2024, Begini Penjelasan KPU
Bawaslu Depok Pastikan APK Akan Ditertibkan, Ajak Parpol Dewasa Ikuti Aturan Main
Hari Guru di Sekolah Bintara Depok Pecah, Nidji hingga Tulus Hipnotis Siswa dan Guru
Stand Up Nite 9 Terbahak-bahak, Komika Jadikan Depok Wisata Komedi
Intip Diskusi Pembangunan untuk Wilayah Bojongsari Baru, Persiapan Rencana Ajuan Musrenbang Tahun Anggaran 2025
Salawat dan Zikir oleh Majelis Taklim Al Mubarok 33 di Depok : Dilakukan Rutin, Mencari Berkah
Serapan Anggaran Kecamatan Tapos Capai 74 persen, Diperkirakan Tahun ini Selesai 100 Persen
Pemkot Depok Sambut Hari Disabilitas Internasional, Berikan Kursi Roda Kepada Disabilitas Asal Tapos
Meri Hoegeng: Ganjar Keluarga Bhayangkara
Jaro Ade Targetkan Prabowo dan Gibran Menang Pilpres 2024 Satu Putaran