Minggu, 21 Desember 2025

Simulasi DPD RI Radar Depok, Komeng Semakin di Depan : Ini Hasil Lengkapnya

- Jumat, 22 Desember 2023 | 07:20 WIB
Simulasi Pemilu 2024 oleh Radar Depok (Radar Depok)
Simulasi Pemilu 2024 oleh Radar Depok (Radar Depok)

Pakar Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengatakan, tingginya perolehan suara Calon Anggota DPD yang berstatus sebagai artis dalam simulasi Pemilu 2024 yang diadakan Radar Depok itu bukanlah hal yang aneh. Sebab, dalam berbagai survei dan simulasi, artis yang turun sebagai peserta Pemilu 2024 selalu meraih suara dengan angka yang cukup tinggi.

Jadi, ini sebuah fenomena yang sebenernya bukan pertama kali, ketika simulasi anggota DPD yang di coblos para artis, karna mungkin masyarakat menganggap khususnya di Jawa Barat dan pemilih Depok bahwa mereka tidak mengenal satu per satu secara dekat Ccalon Anggota DPD Jawa Barat maka yang paling mudah ya di coblos gambar-gambar yang dikenal,” papar Ujang Komarudin.

Baca Juga: Mobil Boks Tertimpa Truk di Depok, Begini Kronologisnya

Menurut Ujang Komarudin, para artis yang menjadi Calon Anggota DPD diuntungkan perihal sering muncul di layar kaca. Meski tak berinteraksi secara langsung, setidaknya sosok mereka lebih dikenal masyarakat.

Sebenarnya keuntungan dari para artis ketika mereka nyalon dan di saat yang sama calon anggota DPD yang lainnya tidak ada yang dikenal, maka dicobloslah sang artis itu, saya rasa ini fenomena umum bukan pertama kali, sering terjadi di banyak tempat di banyak daerah provinsi,” jelas Ujang Komarudin.

Ujang Komarudin menuturkan, meskipun calon anggota DPD lainnya telah gencar melakukan sosialiasi, perolehan suara tersebut tetap saja akan berlaih kepada sosok artis yang telah dikenal masyarakat.

Baca Juga: Simulasi Pemilu 2024 Radar Depok Disebut Membantu KPU dan Bawaslu

Termasuk, para Caleg atau Bacaleg anggota leglislatif, Anggota DPR RI yang mereka banyak yang banyak logistik dan sebagainya, sehingga calon anggota DPD menjadi second line menjadi tidak masif, saya meyakini mereka banyak sosilisasi tapi tertutup pemberitaannya oleh yang Pilpres maupun calon anggota legislatif di DPR RI,” jelas Ujang Komarudin.

Di lain sisi, jelas Ujang Komarudin, DPD dalam sistem kewarganegaraan Indonesia memiliki peran yang lemah atau tidak siginifikan. Sebab, konstitusinya tidak disertai dengan amandemen.

Baca Juga: Akrab dengan Lurah Sawangan Baru Depok, Firman Septiadi Nurjaman, Adaptasi Berkala, Pengenalan Lingkungan : Bagian 2

Entah tidak dihilangkan atau ditambahkan kewenangannya DPD tersebut, maka tadi calon calon anggota DPD ketika ingin menjadi anggota DPD sosialisasinya pun kalah oleh Calon DPR, Calon Presiden. Saya melihat dalam konteks sistem kenegaraan kita ya peran dari DPD itu memang kecil lemah kalo mau dihilangkan ya dihilangkan, kalo mau ditambah ya kewenangannya ditambah tapi ini kan perlu kompromi politik di DPR,” tegas Ujang Komarudin. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X