Senin, 22 Desember 2025

DBD di Depok Sudah Gawat! Ada 723 Kasus dan Dua Meninggal 

- Jumat, 19 April 2024 | 06:55 WIB
ILUSTRASI : Salah satu pasien DBD yang sedang doi rawat di salah satu rumah sakit di Kota Depok. (DOKUMEN Radar Depok)
ILUSTRASI : Salah satu pasien DBD yang sedang doi rawat di salah satu rumah sakit di Kota Depok. (DOKUMEN Radar Depok)

RADARDEPOK.COM - Warga Kota Depok wajib meningkatkan kewaspadaan terhadap nyamuk Aedes Aegypti atau si belang. Serangga yang satu gigitannya dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah (DBD) berujung kematianm mulai berbuat ulah.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, kasus DBD di wilayahnya kian meningkat terhitung sejak awal tahun hingga April 2024. Sehingga, masyarakat diminta melakukan tindakan preventif.

Kepala Dinkes Kota Depok, Mari Liziawati mengakui, peningkatan kasus DBD paling tinggi itu tercatat pada Maret yang jumlahnya meningkat signifikan apabila dibandingkan dengan Januari dan Februari tahun ini.

Baca Juga: Ketua KPU Hasyim Asyari Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual

"Pada Januari kemarin kita kasusnya 202, kemudian di Februari 328 kasus, ternyata di bulan Maret naik menjadi 723 kasus," kata Mary Liziawati kepada Radar Depok, Kamis (18/4).

Menurut Mary Liziawati, jumlah kasus DBD itu belum termasuk laporan yang masuk pada April 2024. Sebab, rekapitulasi atau pendataan akan dilakukan pada akhir bulan dan awal bulan berikutnya.

"Bulan Maret ini ada penambahan yang cukup drastis. Naiknya cukup drastis, naik lebih dari Januari," ujar Mary Liziawati.

Baca Juga: Imam Budi Hartono Janji Teruskan Program Walikota Depok Mohammad Idris! Ini Sejumlah Program Menterengnya

Mary Liziawati menerangkan, ratusan pasien yang terserang penyakit DBD itu terdiri atas berbagai kategori usia, termasuk anak-anak hingga kaum Lanjut Usia (Lansia).

"Ini menjadi perhatian kita semua, kasus ini cukup merata ya. Jadi bisa terjadi kepada anak anak, orang dewasa, maupun usia lanjut," tutur Mary Liziawati.

Sebab itu, Mary Liziawati meminta, masyarakat melakukan tindakan preventif dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), 3 M plus, hingga Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB).

Baca Juga: Depok Dihantam Cuaca Ekstrim, Satu Tewas, Tujuh Pohon Tumbang, 12 Orang Dievakuasi

"Jadi, mohon untuk masyarakat Kota Depok untuk berupaya melakukan PSN, 3M plus, hingga PJB," pinta Mary Liziawati.

Berdasarkan karakteristiknya, Mary Liziawati memprediksi, kebanyakan kasus DBD di Kota Depok itu terjadi saat penderitanya melakukan aktifitas di siang hari seperti sekolah hingga kerja.

"Aedes Aegypthi ini merupakan nyamuk yang menggigit di siang hari, atau siang menjelang sore. Jadi, kemungkinan para penderita DBD ini terkena gigitan nyamuknya pada saat beraktifitas seperti anak sekolah, mungkin juga di luar sekolah, untuk usia produktif mungkin di tempat kerja, dan sebagainya," papar Mary Liziawati.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X