Senin, 22 Desember 2025

Jelang HET Ditetapkan Awal Juni, Harga Beras di Depok Terkerek Naik

- Senin, 27 Mei 2024 | 07:45 WIB
BERDAGANG: Pemilik Toko Agen Beras Arul Jaya Pancoranmas, Kota Depok, menjajakan beras yang tersedia di tokonya, Minggu (26/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
BERDAGANG: Pemilik Toko Agen Beras Arul Jaya Pancoranmas, Kota Depok, menjajakan beras yang tersedia di tokonya, Minggu (26/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Jelang penetapan harga eceran tertinggi (HET) beras awal Juni. Sejumlah agen beras di Kota Depok mulai menyesuaikan harga yang diberikan distributor, Minggu (26/5).

Harga yang dibanderol beberapa agen beras pun masih simpang siur, berkisar dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Kenaikan harga beras sudah terjadi sebelum Bulan Suci Ramadan.

Pemilik Toko Agen Beras Arul Jaya Pancoranmas, Arul mengungkapkan, harga beras yang dijajakan di tokonya tersebut mulai melonjak naik sebelum Bulan Suci Ramadan, sekira awal Maret 2024.

Baca Juga: Potensi Ancaman Starlink, Begini Penjabaran Pakar Siber Indonesia Asal Depok

“Sebelum melonjak naik, harga beras itu saya jual berkisar dari harga Rp8.900 hingga Rp20 ribu. Dari total 12 merek beras yang saya jual,” beber Arul kepada Radar Depok, Minggu (26/5).

Namun untuk sekarang ini, sambung dia, beras yang ia jajakan di tokonya itu mencapai Rp13 ribu hingga Rp20 ribu. Namun untuk kenaikan harga beras tersebut masih tentatif. Tergantung harga yang ditawarkan dari distributor beras yang ia ambil di Cipinang, Jakarta Timur.

“Harga beras yang saya beli dari distributor itu tak menentu atau tidak stabil. Kadang naik, kadang turun selang pergantian hari saja. Turunnya itu berkisar Rp200 per kilogram. Sedangkan kalau naik itu bisa Rp1.000 bahkan lebih untuk per kilogramnya,” beber Arul.

Baca Juga: Eng Ing Eng! SK Pasangan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq di Pilkada Depok Tinggal Diterbitkan

Dengan harga beras yang mulai melonjak naik tersebut, Arul mengaku, omset yang ia dapat per harinya menurun cukup drastis, dengan presentase mencapai 50 persen lebih, dan itu ia rasakan selama Bulan Suci Ramadan.

“Sebelum harga beras naik, omset yang saya dapatkan itu rata-rata per harinya bisa mencapai Rp5 juta per. Namun, ketika harga beras naik itu omset per hari yang saya dapat itu rata rata Rp2 juta, ya artinya kan berkurang 50 persen lebih,” imbuh Arul.

Senada dengan Arul, Pemilik Toko Agen Beras Keluarga Pitara, Muhammad Nasir mengatakan, kenaikan harga beras juga terjadi sebelum Bulan Suci Ramadan, yang juga ia ambil dari distributor beras di Cipinang, Jakarta Timur.

Baca Juga: Juni, Supian Suri Kantongi Tiket Partai Gerindra : Bersedia jadi Kader

“Sebelum bulan puasa, harga beras dari distributornya saja untuk karung beras seberat 50 kilogram (kg) itu berkisar Rp700 ribu-Rp820 ribu. Untuk harga perliternya, waktu itu saya jual berkisar Rp12 ribu-Rp20 ribu dari total 12 merek beras,” ungkap Nasir.

Sedangkan setelah Lebaran Idul Fitri, Nasir mengaku, harga beras menurun cukup drastis. Berkisar Rp550 ribu-Rp650 ribu per karung (50 kg), dengan harga per liternya yang dijual berkisar Rp10 ribu hingga Rp17 ribu, sesuai dengan harga yang ia jual saat ini.

Dengan harga beras yang menurun cukup drastis, hal itu berpengaruh cukup signifikan pada omsetnya dalam waktu satu hari penjualan. Ketika harga beras naik, omset yang ia terima per harinya berkisar Rp6-8 juta. Sedangkan ketika harga beras turun, omset yang didapat mencapai Rp8-10 juta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X