Senin, 22 Desember 2025

Jelang HET Ditetapkan Awal Juni, Harga Beras di Depok Terkerek Naik

- Senin, 27 Mei 2024 | 07:45 WIB
BERDAGANG: Pemilik Toko Agen Beras Arul Jaya Pancoranmas, Kota Depok, menjajakan beras yang tersedia di tokonya, Minggu (26/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
BERDAGANG: Pemilik Toko Agen Beras Arul Jaya Pancoranmas, Kota Depok, menjajakan beras yang tersedia di tokonya, Minggu (26/5). (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Empat Oknum Polisi Pesta Sabu di Kota Depok Jalani Rehab, IPW Nilai Putusan Tersebut Sudah Sesuai

“Soal harga beras saat ini memang sedang turun. Tetapi, informasi soal kenaikan harga beras itu sudah beredar. Bahkan, beberapa pedagang beras sudah menaikan harga, karena menyesuaikan harga dari distributor,” tandas Nasir.

Perlu diketahui, setelah 31 Mei 2024, harga eceran tertinggi (HET) beras bakal naik. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penetapan HET baru tersebut mempertimbangkan kondisi petani sekaligus konsumen.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, setelah panen raya, harga beras tetap harus dijaga. Jangan sampai harga jatuh sehingga merugikan petani. Karena itu, direncanakan ada HET beras baru setelah masa berlaku HET beras relaksasi berakhir pada 31 Mei. ”Sekarang harga sudah kembali baik. Kami berupaya agar dari hulu hingga hilir seimbang,” katanya kemarin (21/5).

Baca Juga: Bulan Juni Harga Beras Paling Murah Rp14.900, Bulog Akui Sulit Kembali ke Harga Lama

Arief belum menyebutkan angka pasti HET beras yang baru. Namun, angka HET beras relaksasi Rp 14.900 yang berlaku saat ini akan menjadi angka minimal. ”Harga minimal Rp 14.900 itu,” ujarnya.

Bapanas membutuhkan waktu untuk menetapkan HET beras tersebut bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya. Yang pasti, penentuan HET beras akan mempertimbangkan kondisi dan situasi petani sekaligus konsumen. Pertimbangan utama adalah petani dengan melihat cost production dan variable cost. ”Baru kita lihat kondisi konsumen atau hilirnya,” terang dia.

Arief mengatakan, saat ini sudah ada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan 10 kg beras setiap bulan. Bila dikalikan dengan setidaknya tiga anggota keluarga, berarti ada sekitar 66 juta warga yang terbantu.

Baca Juga: Separo Penerbangan Garuda Terlambat : Rute Berubah, 60 Kloter Haji Pulang dari Bandara Madinah

”Masyarakat bawah sudah terbantu,” ujarnya. Lalu, ada program beras murah. Program itu bisa membantu masyarakat kalangan menengah.

Meski HET beras naik, lanjut dia, belum tentu bisa memuaskan semua pihak. Petani sebenarnya lebih terpengaruh dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Kenaikan HPP gabah dilakukan bertahap.

”Dulu HPP gabah Rp 4.200, lalu naik Rp 5 ribu. Kini HPP gabah Rp 6 ribu. Tapi, petani bisa jadi inginnya Rp 7.200. Tapi, kita juga harus pertimbangkan konsumen atau masyarakat,” jelasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X