Senin, 22 Desember 2025

Pengguna Minyakita di Depok Beralih ke Minyak Premium, Ini Sebabnya

- Kamis, 11 Juli 2024 | 06:00 WIB
Salah satunya oleh pedagang sembako Pasar Tugu, Celvin Irawan sedang menunjukkan minyakita yang stoknya masih banyak.  (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)
Salah satunya oleh pedagang sembako Pasar Tugu, Celvin Irawan sedang menunjukkan minyakita yang stoknya masih banyak. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Konsumsi Minyakita perlahan mulai tergantikan dengan penggunaan minyak premium. Bukan tanpa alasan, hal ini disebabkan karena selisih harga yang tidak jauh antara minyakita dan minyak goreng premium.

Pedagang sembako di Pasar Agung, Bayu Adi mengatakan, sejak harga Minyakita merangkak naik dan menyaingi harga minyak premium, banyak dari masyarakat yang mulai beralih untuk membeli minyak premium.

Baca Juga: Tinjau Situ Pedongkelan, Wakil Walikota Depok Bahas Aksi Perbaikan Bareng DKI Jakarta

"Dulu waktu harga Minyakita dan minyak premium jomplang sekali, masyarakat semua memilih Minyakita. Kalau sekarang sudah banyak juga dari mereka yang memilih minyak premium, walaupun masih ada juga yang tetap memilih Minyakita" ujar Bayu Adi kepada Radar Depok, Rabu (9/7).

Bayu Adi menjelaskan, saat ini dirinya menjual Minyakita dengan harga Rp16 ribu per liter, sementara harga minyak premium dibandrol Rp18 ribu sampai Rp19 ribu per liter. Dirinya mengatakan, harga Minyakita yang jauh dari HET pemerintah sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu.

"Sekarang harga sudah Rp16 ribu. Itu sudah dari sebelum puasa,” ujar Bayu Adi.

Lebih lanjut, Bayu Adi menuturkan, salah faktor yang membuat harga Minyakita tidak sesuai dengan HET, adalah sudah tidak adanya subsidi dari pemerintah. Dia menyebut, saat ini para pedagang mendapat stok Minyakita dari agen. Bukan langsung dari pemerintah. Namun, hingga saat ini, kata dia, stok Minyakita masih normal.

Baca Juga: Viral! Petugas Damkar Depok Kehabisan Solar Hingga Antre di Pom Bensin, Desak Aparat Penegak Hukum Usut Tuntas

"Dulu dapat subsidi dari pemerintah. Pedagangnya didata, nanti dikasih langsung sesuai data. Sekarang sudah tidak, kita dapat dari agen," kata Bayu Adi.

Sejalan dengan Bayu Adi, pedagang sembako di Pasar Musi, Afiat juga mengatakan, kenaikan harga Minyakita yang sudah tidak sesuai dengan HET, disebabkan karena dirinya sudah tidak pernah mendapat Minyakita langsung dari distributor, melainkan hanya dari agen.

"Dulu kenapa bisa dapat harga HET karena dijaga sekali oleh pemerintah. Kalau sekarang tidak. Kita beli pun sudah tidak bisa ke distributor besar, hanya bisa ke agen. Pihak distributor selalu mengatakan tidak ada stok minyakita. Jadi kami pedagang ini sudah menjadi tangan ketiga atau mungkin tangan keempat," tutur Afiat.

Afiat berujar, dulu harga minyakita hanya dikisaran Rp 155.000 per kardus dengan isi 12 liter. Kini dia membeli minyakita diharga Rp 178.000 hingga Rp 183.000 per kardus.

Baca Juga: Ayo Ramaikan! Turnamen Panco Antar Pelajar Memperebutkan Piala Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono

"Kenapa dulu bisa jual HET karena modal hanya Rp13 ribu saja, sekarang modal sudah Rp14 ribu," ujar Afiat.

Lebih lanjut, Afiat berkata, sampai saat ini para pedagang makanan masih dominan memilih minyakita karena harganya yang lebih murah dan jumlah banyak. Namun, para ibu rumah tangga saat ini berangsur memilih untuk pindah ke minyak premium.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X