Dia mengaku, sistem buka rental PS 24 jam tersebut sudah diterapkan di rental nya sejak pertama kali rental PS nya buka, dalam kurun waktu hampir satu tahun. Dengan menerapkan dua shift. Dari pukul 06:00 WIB sampai pukul 18:00 WIB dan sebaliknya.
“Untuk omset per hari, itu biasanya rata-rata Rp500 ribu hingga Rp600 ribu. Dengan biaya sewa PS3 Rp5.000 per jam, dan PS4 Rp8.000 per jam,” ungkap Darel.
Dengan adanya kasus pembobolan toko rental PS di Bojongsari, kata Darel, akhirnya ia memperketat keamanan rental PS nya, dengan menambah kamera pengawas (cctv) yang dipasang di depan toko nya.
“Keamanan yang kami perketat paling CCTV yang kami tambahin lagi. Tiga unit. Dipasang di depan toko. Sebenarnya, kalau tidak buka 24 jam itu kami malah lebih takut, karena tidak terkontrol secara langsung,” kata Darel.
Sementara itu, salah satu penyewa rental PS, Dika Maulana mengaku, dirinya bermain PS di rental sekadar meluangkan waktu setelah pulang sekolah bersama teman-temannya. Biasanya, dika menghabiskan waktu bermain dua hingga empat jam, tergantung kebutuhannya.
Baca Juga: Buka Tenis Meja Walikota Depok Cup 2024, Imam Budi Hartono: Jaring Atlet Bibit Unggul
“Setiap pulang sekolah itu biasanya memang main ke rental PS. Ngabisin waktu sama teman sampai sore. Kadang main dua jam, kadang main empat jam, kadang lebih, tergantung. Hari libur juga biasanya main ke rental PS,” kata Dika.
Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Mata dari RS Permata Depok, Nasyayya Akbari Nazar menjelaskan, salah satu fenomena yang membuat anak sering menghabiskan waktu untuk bermain game, atau menatap layar. Pasalnya, mereka terbiasa berinteraksi dengan gadget ataupun layar untuk melakukan sekolah online.
Secara kesehatan mata, jelas Nasyayya Akbari Nazar, terdapat aturan screen time yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ataupun Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) yang mengatur soal waktu penggunaaan gadget maupun layar pada anak.
“Aturan screen time pada anak yaitu kurang dari 1 tahun tidak direkomendasikan, 1-2 tahun tidak dianjurkan kecuali video chat, 2-6 tahun maksimal 1 jam per hari, 6-12 tahun maksimal 1,5 jam per hari, dan 12-18 tahun maksimal 2 jam/hari,” jelas Nasyayya Akbari Nazar.
Menurut Nasyayya Akbari Nazar, apabila anak berinteraksi dengan layar ataupun gadget yang tidak sesuai dengan screen time dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
“Dampaknya banyak. Seperti kelelahan, sakit kepala, sakit mata, badan lelah, karena posisi terus menerus menatap layar, beda dengan game di mobile. Kelelahannya tidak hanya mata, kalau di mata akan ngeblur karena dia cape, karakternya,” beber Nasyayya Akbari Nazar.
Gangguan lainnya, kata Nasyayya Akbari Nazar, dikenal dengan istilah Oberfokus yang mengharuskan mata untuk melihat ke arah kanan dan kiri. Kemudian, akan terjadi mata blur atau burem.
Artikel Terkait
Miliki Ide-ide Visioner, Wakil Walikota Imam Budi Hartono Ajak Muhammadiyah Bareng-bareng Bangun Depok
Buka Tenis Meja Walikota Depok Cup 2024, Imam Budi Hartono: Jaring Atlet Bibit Unggul
Pembangunan Fisik di Kota Depok Berjalan Lancar, Imam Budi Hartono Beberkan Progres yang Sedang Dikerjakan : Mulai DOS 2 hingga Alun Alun Barat
Brazagan Club Siap Bahu-membahu Menangkan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq di Pilkada Depok
KPRJ PSC 119 Hadir di Balaikota Depok, Imam Budi Hartono: Upaya Tingkatkan Layanan Kesehatan
Imam Budi Hartono Serahkan Penghargaan Kepada Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Inspiratif di Depok : Tugas Mulia
Depok Paralympic Cup 2024 Resmi Bergulir, Imam Budi Hartono Sebut Ajang Mengasah Kemampuan Atlet Pembinaan NPCI
Ayo Warga Depok Pasang Bendera Merah Putih, Imam Budi Hartono : Bentuk Syukur dan Nasionalisme