RADARDEPOK.COM – Jelang kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah pada 15 Januari 2025, sebesar Rp6.500. Harga beras di Kota Depok mulai terkerek terbang.
Padahal, Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras di 2025, tetap sama dengan HET 2024.
Pantauan Radar Depok, Selasa (14/1) di sejumlah pasar tradisional hingga agen beras, harga beras sudah naik sejak dua pekan lalu. Kenaikannya mencapai Rp2.000 perkilonya. Akibat kenaikan tersebut padagang mengalami penurunan omset dan mengurangi kualitas beras.
Baca Juga: Diperiksa 3,5 Jam Hasto Belum Ditahan KPK, Army Mulyanto Bilang Gini
Pedagang beras di Pasar Agung, Guntara Rudi menyebut, sejak dua minggu lalu harga beras sudah naik Rp2 ribu perkilonya. “Harga pemasok naik, setelah kenaikan harga beras Se-Indonesia saya hanya menaikan harga dan untung hanya Rp2 ribu. Kenaikan PPN 12 persen juga pengaruh,” jelas Guntara kepada Radar Depok, Selasa (14/1).
Guntara mengaku, ketetapan harga tersebut telah bulat, dan hanya mengikuti alurnya. Akibatnya, membuat omsetnya menurun. Dalam satu hari hanya perkiraan Rp2 Juta.
Dengan pembeli yang tidak mencapai 10 orang. Di toko beras Guntara, jenis beras dijangkau dari harga Rp11 hingga Rp16 ribu untuk HET-nya setelah pergantian tahun.
“Sekarang pengunjungnya ada nggak ada, sepi. Dari pagi sampai sore. Satu dua yang beli mah ada. Jauh dari dulu. Sebelum adanya kenaikan harga keuntungannya mencapai Rp3 juta, apalagi saat Covid-19 bisa capai Rp20 juta,” tutur Guntara.
Di lokasi terpisah, pedagang beras di Pasar Musi, Nana Sujana mengungkapkan, telah menetapkan harga secara rata layaknya seperti agen beras lainnya. Kenaikan harga sedikit dan juga alami omset menurun, beras yang dijual dari Bulog sampai premium.
“Kalau beras, kenaikan harganya sama. Biasanya, kalau beras lagi mahal itu puterannya lebih cepat, apalagi yang terendah Rp10 ribu seperti beras dari Bulog. Paling mahal Rp17 ribu itu premium lokal,” tutur Nana.
Baca Juga: Waduh! PN Depok Vonis Pelaku Over Alih Kredit Sepeda Motor
Nana mengaku, naiknya harga beras terjadi akibat beberapa faktor. Bisa berasal dari cuaca dan alam tak menentu. “Kayak banjir, itu kan ngaruh. Cuaca juga sih kemungkinan besar,” jelas Nana.
Kendati demikian, grafik penjualan banyak tapi omset standar. Jika harga beras dinaikan lebih Rp2 ribu pelanggan bisa kabur. Nana tetap berjualan untuk konsumennya dengan harga yang terjangkau, karena sudah ada kenalan dan tahu kualitas beras di tokonya.
Sementara itu, agen beras di Depok 2 Tengah, Yefri Handayani mengaku, sudah menaikan harga beras jelang Natal dan pergantian tahun 2024. “Dari sebelum Natal disini sudah pasang harga segini (Naik Rp2 ribu),” tutur Yefri Handayani.
Artikel Terkait
Delapan Mantan Penyidik KPK Masuk BP Haji, Tujuh Sudah Dilantik Satu Orang Lagi Menyusul
Calon Jemaah Haji Masuk Asrama 1 Mei, Kuota Haji Jawa Barat Paling Banyak, Berikut Jadwal Keberangkatannya!
Army Mulyanto: PDI-Perjuangan Kantongi Kuncian Gratifikasi Jokowi, Ada Videonya!
Wajibkan Anak Depok Tetap Sekolah! Supian Suri-Chandra Rahmansyah Siap Tuntaskan Masalah SDN Utan Jaya
Pemuda Bebas Tawuran Dekat Kantor Polisi, TNI dan Kabupaten Bogor di Wilayah Hukum Depok, Guru Besar UI Bilang Gini
Dinilai Marwah DPRD Depok Tercoreng! Aliansi Pemuda Maluku Utara Desak Pecat RK
Lagi! Dua Siswa Depok Keluarkan Perasaannya Buat Presiden Prabowo, Pesannya Haru Biru