Minggu, 21 Desember 2025

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 1 Maret, 1 Syawal 31 Maret

- Kamis, 13 Februari 2025 | 08:15 WIB
Petugas falakiyah melakukan ru'yatul hilal untuk menentukan awal bulan ramadanmenggunakan teropong di Masjid Al-Musyari'in, Basmol, Kembangan, Jakarta, Jumat (1/4/2022). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Petugas falakiyah melakukan ru'yatul hilal untuk menentukan awal bulan ramadanmenggunakan teropong di Masjid Al-Musyari'in, Basmol, Kembangan, Jakarta, Jumat (1/4/2022). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

RADARDEPOK.COM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mengumumkan penetapan 1 Ramadan 1446 Hijriah.

Ketetapan itu disampaikan oleh Sekretaris PP Muhamadiyah Muhammad Sayuti pada hari ini sebagaimana dalam video diunggah di akun Instagram dan media sosial X.

Berdasarkan video berdurasi sekitar 1 menit 43 detik itu, ditetapkan bahwa awal puasa atau 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. Adapun 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025.

Baca Juga: Waspada! Jalan Nasional di Depok Banyak Lubang, Dewan Jawa Barat Hasbullah Bilang Gini

"1 Ramadan 1446 H jatuh pada hari Sabtu Pahing, 1 Maret 2025. Untuk 1 Syawal 1446 H, jatuh pada hari Senin Pahing, 31 Maret 2025," kata Muhammad Sayuti.

Selain itu, kejelasan bagi Muhammadiyah soal hari besar umat Islam bukan hanya soal 1 Ramadan dan 1 Syawal saja. Muhammadiyah bahkan telah menetapkan Hari Raya Idul Adha yang diumumkan bakal jatuh pada 6 Juni 2025 mendatang.

"1 Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Hari Arafah (9 Zulhijah) jatuh pada hari Kamis Pon, 5 Juni 2025. Dan Lebaran Idul Adha (10 Zulhijah) jatuh pada hari Jumat Wage, 6 Juni 2025," ungkap Sayuti.

Baca Juga: Menanti Tuah Efisiensi Rp306,6 Triliun Presiden Prabowo

Muhammadiyah sudah mengetahui kapan tanggal 1 Ramadan, 1 Syawal, hingga 10 Zulhijah atau Lebaran Idul Adha dari jauh-jauh hari karena salah satu ormas terbesar di Indonesia itu menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Dengan metode perhitungan yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut, tidak diperlukan untuk melihat penampakan hilal secara langsung untuk mengukur ketinggiannya, sebagaimana metode rukyatul hilal yang dipedomani oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan sejumlah ormas Islam lainnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X