RADARDEPOK.COM – Sampah yang overload di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, kini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Mengingat masalah sampah itu tak kunjung tuntas dari tahun ke tahun.
Sebagai upaya untuk menuntaskan permasalahan tersebut, Pemkot Depok berencana untuk menyulap gunungan sampah itu menjadi energi listrik. Program itu rencananya akan mulai disiapkan pada 2026.
“Kota Depok sudah masuk sebagai proyek strategis nasional untuk pengelolaan sampah menjadi energi listrik. Saat ini, kami sedang mempersiapkan empat persyaratan yang diminta oleh pemerintah pusat,” ujar Walikota Depok, Supian Suri, Selasa (29/7).
Syarat pertama, yakni Pemkot Depok harus menyediakan lahan seluas 5 hektare. Kedua, sampah yang dihasilkan dalam sehari minimal seribu ton untuk diolah menjadi energi listrik.
Baca Juga: Tiga Nama Calon Sekda Depok Sudah Mengerucut : Walikota Pilih Mangnguluang, Abra, atau Dadang?
Ketiga, Pemkot Depok juga harus memastikan kesiapan armada pengangkut sampah dari permukiman warga ke tempat pengelolaan. Keempat, Depok harus memiliki ketentuan Peraturan Daerah (Perda) retribusi pengelolaan sampah yang mewajibkan masyarakat untuk membayar.
Tiga dari empat syarat tersebut sudah dipenuhi Pemkot Depok, beber Supian Suri, namun penyediaan lahan 5 hektare untuk lokasi masih dalam tahap proses.
“Kami baru punya space lahan kurang lebih 2 hektare di luar TPA, yang bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah. Artinya masih butuh 3 hektare lagi. Setelah itu terpenuhi, nanti kami akan bersurat ke kementerian bahwa Kota Depok siap menjadi kota yang mengelola sampah menjadi energi listrik,” tutur Supian Suri.
Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi energi listrik perlu dilakukan, karena permasalahan sampah di Kota Depok ini menjadi isu serius yang harus segera ditangani, mengingat TPA Cipayung sudah overload.
“Kami tidak lagi diizinkan untuk menggunakan TPA Cipayung. Karena memang sudah overload. Maka kami harus mencari solusi. Kami akan memaksimalkan area yang ada di sekitar TPA dengan pengelolaan sampah menjadi energi listrik,” kata Supian Suri.
Guna mewujudkan rencana tersebut, Supian Suri mengungkapkan, Pemkot Depok telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. Selain mengubah sampah jadi listrik, Pemkot Depok juga sedang menjajaki peluang pengelolaan sampah menjadi hidrogen melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
“Apapun metodenya, yang terpenting adalah kami memiliki solusi konkret terhadap persoalan sampah,” ujar Supian Suri.
Sementara itu Kepala UPT TPA Cipayung, Ferry Dewantoro mengungkap, TPA Cipayung dinyatakan sudah overload sejak 2016 berdasarkan kajian yang dilakukannya, saat mulai bertugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung pada akhir 2023.
“Jadi, saat saya sudah dipindah ke UPT TPA Cipayung pada 2023 akhir itu kondisinya memang sudah overload. Berdasarkan kajian kami, TPA itu ternyata sudah overload sejak 2016,” ungkap Ferry.
Baca Juga: Supir Mengantuk, Tiga Warga Cimanggis Depok Tewas di Tol Trans Sumatera : Ini Kronologinya!
Artikel Terkait
171 Warga Depok Berjuang Lawan HIV AIDS, Ini Datanya!
Dinilai Otoriter, PWNU Lawan Kebijakan Dedi Mulyadi: Mau Istighosah di Gedung Sate, PCNU Depok Dukung Penuh!
Tegas! Deolipa Yumara Sebut Rektorat JGU Depok Cacat Moral, Begini Penjelasannya
Ya Ampun! Kurun 2025, 93 Pekerja di Depok Kena PHK : Diprediksi Akan Meningkat Lagi
Tiga Nama Calon Sekda Depok Sudah Mengerucut : Walikota Pilih Mangnguluang, Abra, atau Dadang?
Supir Mengantuk, Tiga Warga Cimanggis Depok Tewas di Tol Trans Sumatera : Ini Kronologinya!
Kejutan! JPU Bakal Hadirkan Saksi yang Disebut jadi Orang Ketiga pada Kasus Dewan Asusila Rudy Kurniawan