Di Surabaya, demonstrasi berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi. Massa yang terdiri dari mahasiswa dan komunitas ojol melemparkan berbagai benda ke arah aparat hingga polisi membalas dengan gas air mata dan meriam air.
Sementara di Bandung, aksi terjadi di depan Kantor DPRD Jawa Barat. Ribuan pengunjuk rasa menuntut keadilan atas kematian Affan Kurniawan. Bentrokan tak terelakkan ketika massa melempar bom molotov, menyebabkan pagar gedung terbakar. Sebuah rumah di sekitar lokasi juga ikut terbakar, menambah panasnya situasi.
Di Medan, aksi massa juga memanas di sekitar gedung DPRD Sumatera Utara. Polisi menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa yang semakin bertambah.
Baca Juga: Polres Metro Depok Siaga di Sembilan Titik Lokasi, Cegah Pelajar Ikut Aksi Unjuk Rasa di Jakarta
Suara Para Pengemudi Ojol dan Mahasiswa
Aksi ini bukan hanya soal kematian Affan, tetapi juga bentuk protes terhadap brutalitas aparat. Deri Lesmana, seorang pengemudi ojol di Bandung, mengatakan aksi ini adalah bentuk solidaritas.
“Sangat memalukan aparat bersikap ganas terhadap rakyat kecil. Ini bentuk solidaritas kami,” ungkapnya.
Selain itu, Defitri, warga Kota Bandung, mengaku ikut aksi karena kecewa terhadap kondisi pemerintahan dan aparat. “Sebagai bentuk solidaritas sama teman-teman yang terlindas dan tertindas,” ujarnya.
Mengapa Publik Begitu Marah?
Kasus ini menyulut emosi publik karena mencerminkan kekerasan aparat terhadap rakyat kecil. Pengemudi ojol yang seharusnya dilindungi justru menjadi korban. Banyak pihak menilai kejadian ini menambah panjang daftar kasus pelanggaran yang melibatkan aparat kepolisian.
Baca Juga: Stasiun Depok Baru Bakal Dibenahi : Perbaikan Fasilitas Disabilitas dan Lansia
Para pengunjuk rasa menuntut reformasi menyeluruh di tubuh Polri, transparansi penyelidikan, dan hukuman tegas bagi setiap pelaku, termasuk atasan yang memberi perintah.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Hingga kini, penyelidikan terhadap tujuh anggota Brimob masih berjalan. Sementara itu, pemerintah dan kepolisian berjanji untuk menindak tegas pelaku jika terbukti bersalah. Namun, publik masih menunggu realisasi janji tersebut, mengingat banyak kasus serupa sebelumnya yang berakhir tanpa kejelasan.
Artikel Terkait
Beli Elpiji 3 Kg dengan NIK Agar Tepat Sasaran, Begini Kata Wakil Ketua DPRD Depok Yeti Wulandari
Persiapan Mutasi, September ASN Depok Bedol Desa
Polres Metro Depok Cegah Pelajar Ikut Unjuk Rasa ke Jakarta, Kombes Abdul Waras : Tugas Mereka Belajar
Stasiun Depok Baru Bakal Dibenahi : Perbaikan Fasilitas Disabilitas dan Lansia
Polres Metro Depok Siaga di Sembilan Titik Lokasi, Cegah Pelajar Ikut Aksi Unjuk Rasa di Jakarta
Incinerator Ditolak, DLHK Depok Minta Pendampingan Hukum ke Kejari