RADARDEPOK.COM – Rutan Depok sedang fokus mengembangkan budidaya maggot. Langkah nyata dalam mengatasi persoalan sampah.
Kepala Rutan Depok, Agus Imam Taufik menuturkan, budidaya maggot ini adalah bagian dari program kemandiran yang diikuti warga binaan.
"Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan bibit dari DLHK, kemudian kami kembangkan, dan hari ini kita bisa melaksanakan progresnya sangat bagus," katanya, Jumat (7/11).
Menurut Agus, langkah ini efektif dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya di area rutan.
"Ini sekaligus juga dapat mengurai limbah sampah organik dari dapur atau makanan warga binaan supaya tidak ada penumpukan sampah, akhirnya kita budidayakan untuk menjadi makanan maggot," ujarnya.
Baca Juga: Aksi Nyata! Rutan Depok Siap Laksanakan Program Kuliah Gratis Buat Warga Binaan
Lebih lanjut, Imam mengungkap, satu kilo maggot mampu mengurai sekira lima kilogram sampah organik per harinya.
"Kalau secara teori, dan ini sudah ada progresnya, bahwa dalam satu kilo maggot itu bisa mengurai lima kilo sampah organik. Ini tentunya sangat membantu dalam mengatasi sampah yang ada di Rutan Depok," jelasnya.
Selain dinilai efektif dalam mengatasi persoalan sampah, budidaya maggot juga memiliki nilai komersil. Sebab, maggot bisa digunakan sebagai pakan ternak, ikan, burung dan sisa olahannya bisa dijadikan pupuk tanaman maupun sayuran.
"Jadi sampah-sampah organik itu bisa dikelola, kita budidayakan, dan akhirnya menjadi nilai ekonomis yang nantinya hasilnya bisa kita berikan berupa premi kepada warga binaan yang ikut melakukan pelatihan budidaya maggot ini," sambung dia.
"Artinya, program ini sangat-sangat efektif. Jadi satu, dampaknya bagi Rutan Depok paling tidak bisa mengurangi sampah organik. Yang kedua, ini kita berikan edukasi, pelatihan, bahwa sampah itu juga bisa memberikan dampak nilai ekonomis melalui kegiatan pelatihan budidaya maggot," kata Imam.
Baca Juga: Arigatou! Warga Binaan Rutan Depok Dilatih Bahasa Jepang untuk Bekal Setelah Bebas
Kasubsi Bimbingan Kegiatan Rutan Depok, Didi Nurbani menambahkan, dalam satu hari sampah yang bisa diurai oleh maggot sekira 40 Kg hingga 50 Kg.
"Sampah di Rutan Depok ini perharinya sekira 80-100 kg. Sampahnya itu ada yang sampah basah, sampah-sampah yang boleh dicacakkan sayur mentah. Artinya sudah setengahnya teratasi dengan adanya maggot," kata dia.
"Harapan kami, nanti setelah sudah lama berjalan, tidak ada lagi sampah-sampah dari dapur atau dari blok yang terbuang. Semua termanfaatkan disini," beber dia. ***
Artikel Terkait
Dukung Pengembangan UMKM, Rutan Depok jadi Spot Pembukaan Gerai Dekranasda
Rutan Depok Gelar Upacara Sumpah Pemuda : Semangat Kolaborasi Lintas Sektor
Jaga Situasi Hunian Tetap Layak dan Kondusif, 15 WBP Perempuan Rutan Kelas I Depok Dipindah ke Bandung
Rutan Kelas I Depok Perkuat Layanan Publik, Ombudsman Jakarta Raya Tinjau Kesiapan
Mengintip Kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Kelas I Depok : Kejar Ijasah di Balik Jeruji, Kesempatan Kedua Perbaiki Masa Depan
Arigatou! Warga Binaan Rutan Depok Dilatih Bahasa Jepang untuk Bekal Setelah Bebas
Aksi Nyata! Rutan Depok Siap Laksanakan Program Kuliah Gratis Buat Warga Binaan