RADARDEPOK.COM – Pemkot Depok bakal meminjam Rp275 miliar ke Pemerintah Pusat pada 2026, untuk pembangunan flyover Margonda-Juanda. Jadi salah satu proyek strategis, untuk mengentaskan masalah macet yang kerap terjadi disana.
Saat ini, pinjaman daerah tersebut sedang dalam tahap penganggaran. Rencananya, Pemkot Depok akan mengajukan pinjaman itu pada 2026 dan direalisasikan pada tahun yang sama, bersamaan dengan pelebaran Jalan Raya Sawangan.
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suryono mengungkap, pinjaman daerah itu dilakukan lantaran imbas dari pengurangan dana Transfer ke Daerah (TKD), dengan total nilai Rp342 miliar pada tahun depan.
“Hal ini membuat beberapa kegiatan terpaksa harus dikurangi,” ungkap Wahid saat dikonfirmasi Radar Depok, Senin (24/11).
Baca Juga: 13 Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran, Wakil Ketua Komisi A Imam Turidi Bakal Panggil BKPSDM
Meski demikian, sambung Wahid, beberapa kegiatan prioritas tetap berjalan seperti halnya pelebaran Jalan Raya Sawangan, yang rencananya digarap pada tahun yang sama dengan proyek pembangunan flyover Margonda-Juanda.
“Pembebasan lahan di Sawangan sedang diproses saat ini. Tinggal proses eksekusinya tahun depan,” beber Wahid.
Berkaitan dengan proses pembangunan flyover Margonda-Juanda, Wahid menjelaskan, tahap yang sedang dilakukan saat ini adalah penganggaran, setelah itu masuk ke tahap pengajuan pinjaman yang dilakukan pada 2026.
“Sekarang baru proses penganggaran untuk pembangunan konstruksinya. Setelah itu peminjaman akan diajukan pada 2026. Rencananya Pemkot Depok itu pinjam Rp275 miliar hanya untuk pembangunan flyover itu,” jelas Wahid.
Meski demikian, Wahid mengaku, tidak dapat memastikan berapa persen bunga yang akan dikucurkan Pemkot Depok tiap tahunnya, dengan tenor yang diambil lima tahun atau satu periode Walikota dan Wakil Walikota Depok, Supian Suri dan Chandra Rahmansyah.
”Pinjaman ini harus lunas satu periode atau lima tahun masa kepemimpinan Pak Supian Suri. Tetapi bunga pinjamannya belum diketahui berapa, nanti kan ada proses negosiasi bunga. Mungkin ya di kisar 5,6 hingga 8 persen,” jelas Wahid.
Diketahui sebelumnya, Pemkot Depok berencana untuk membangun jalan layang atau flyover Jalan Margonda dan Juanda pada tahun depan, sebagai upaya dalam mengentaskan kemacetan yang kerap terjadi.
Dana proyek tersebut menggunakan pinjaman daerah yang ditaksir mencapai Rp275 miliar. Bekerjasama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), dibawah naungan Kementerian Keuangan.
Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, untuk pembangunan flyover Margonda-Juanda, mekanismenya diawali dari perencanaan untuk mengindentifikasi terkait dengan ruas jalan atau titik simpang kemacetan lalu lintas.
“Di dalam program unggulan, juga ada penataan kemacetan lalu lintas dan transportasi terintegrasi. Banyak sekali titik-titik kemacetan kita. Maka, Jalan Margonda itu level of service nya itu di grade E hampir stuck, apalagi kalau weekend,” jelas Dadang Wihana.
Oleh karena itu, sambung Dadang, salah satu alternatif tindakan yang dilakukan adalah di simpang Juanda, opsinya dengan meningkatkan kapasitas jalan dengan pembangunan flyover.
Artikel Terkait
Sampah Situ Gadog Diangkut, Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah : Kegiatan Berkelanjutan
Puji Sumartono Kembali Pimpin NPCI Depok
Duh! 3.569 Balita di Depok Stunting : Ini Data Lengkap Per Kecamatan
Ketua DPRD Kota Depok Ade Supriyatna : Pengelolaan Sampah jadi Prioritas, TPA Cipayung Butuh Langkah Strategis
Atlet MMA Depok Bidik Medali Emas Porprov 2026
Heboh! Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran ke Malaysia dan Singapura
13 Pegawai RSUD ASA Depok Pelesiran, Wakil Ketua Komisi A Imam Turidi Bakal Panggil BKPSDM