RADARDEPOK.COM – Kondisi ekonomi yang belum stabil sejak tahun lalu masih menjadi tantangan bagi pelaku usaha di Kota Depok.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Depok, Wahyu Isnaeni menegaskan, pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif sebagai langkah strategis menekan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di daerah.
“Kalau ekonomi tidak baik, pengusaha harus mencari cara untuk survive. Itu sebabnya efisiensi tidak bisa dihindari, termasuk penyesuaian tenaga kerja,” jelas Wahyu kepada Radar Depok, Rabu (25/11).
Menurut Wahyu, solusi jangka panjang untuk menekan PHK bukan hanya pada sisi efisiensi, melainkan pada upaya pemerintah daerah menarik lebih banyak investasi baru. Masuknya investor dinilai dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan daya serap tenaga kerja, dan memperkuat stabilitas ekonomi di Depok.
Baca Juga: Depok Mulai Sensus Ekonomi Pada Mei 2026, Ini Data dan Faktanya
“Kalau ada investasi, pasti ada lapangan pekerjaan baru. Daya serap tenaga kerja meningkat, otomatis mengurangi angka pengangguran dan juga mengurangi angka PHK,” ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, perkembangan teknologi dan otomasiasi memang menjadi tantangan bagi pelaku usaha. Namun, tantangan tersebut dapat diimbangi dengan pertumbuhan sektor-sektor baru yang lahir dari masuknya modal dan perluasan usaha.
Di sisi lain, Wahyu juga menyoroti, pentingnya kepatuhan perusahaan dalam melaporkan data PHK kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Data yang akurat dinilai penting untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang sehat.
“Idealnya semua perusahaan melapor, supaya data PHK yang dimiliki Disnaker benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan,” katanya.
Wahyu berharap, tahun 2026 menjadi momentum perbaikan ekonomi, sejalan dengan meningkatnya investasi dan tumbuhnya sektor usaha di Kota Depok.
“Mudah-mudahan tahun depan ekonomi lebih baik, pengusaha bisa berjalan lancar, dan tenaga kerja di Depok bisa tetap aman,” harap Wahyu.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna menyoroti, penyebab utama PHK tidak lepas dari kondisi perusahaan yang dipengaruhi ekonomi yang belum stabil, persaingan yang kompetitif serta kebutuhan efisiensi biaya bagi sektor usaha.
“Ya, faktor-faktornya bisa dari kondisi perusahaan, ekonomi yang belum stabil, persaingan kompetitif, dan efisiensi biaya di seluruh perusahaan yang ada di Depok,” jelas Ade.
Dalam upaya menekan PHK, Ade menekankan pentingnya kemudahan layanan dan fasilitas bagi pengusaha yang ingin yang ingin berinvestasi di Depok, serta dukung kota terhadap para pengusaha dan perusahaan di Kota Depok.
“Kebijakan terhadap perusahaan harus maksimal, mulai dari perizinan, pelayanan, hingga infrastruktur publik seperti jalan dan pengaturan kemacetan, agar perusahaan di Depok punya daya saing,” ungkap Ade.
Artikel Terkait
Tokcer! Arung Jeram Depok Borong 14 Medali : Amankan Tiket Porprov 2026
Muncul 327 Temuan HIV AIDS Baru di Depok : Segini Jumlah Total Pengidapnya
Ragam Penghargaan Warnai Hari Guru di Depok, Walikota Supian Suri : Guru Hebat, Indonesia Kuat
Kisah Mustopa, Guru Walikota Depok Supian Suri di SDN Kalimulya 4 : Terkenal Siswa Cerdas, Memiliki Akhlak yang Baik, Sukses Antarkan jadi Walikota
Sopir Taksi Online Rudapaksa Penumpang Depok saat ke Bandara, Pelaku Ditangkap di Cilodong
Ngeri Banget! 716 Pekerja di Depok Kena PHK, BPS : Angka Pengangguran Naik
Depok Mulai Sensus Ekonomi Pada Mei 2026, Ini Data dan Faktanya