"Dia sempat kasih kabar terjebak kebakaran di kantor. Kami telpon dan itu udah nggak dijawab sama sekali. Dia mengatakan, ibu, mbak terjebak kebakaran," papar Wahyu Raharjo, saat ditemui Radar Depok, Rabu (10/12).
Lebih lanjut, kata Wahyu Raharjo, awalnya dirinya mengetahui tempat anaknya kebakaran tersebut dari tayangan di televisi. Dia juga melakukan upaya mendatangi lokasi kejadian. Setibanya di lokasi kejadian, Wahyu bergegas mencari Siti. Nahas, kabar duka yang ia terima.
"Awalnya tidak mengetahui pasti. Tapi begitu lihat di TV, itu positif. Bahwa itu tempat perusahaannya, saya langsung ke lokasi. Saya lihat awal itu bukan namanya. Begitu dicari, saya lihat fotonya. saya bilang ini udah positif anak saya. Terus dicari namanya. Namanya ada Siti," kata Wahyu Raharjo.
Sementara itu, ibu korban, Siti Cholisoh mengatakan, anaknya yang kerap dipanggil Yuni itu telah bekerja di Gedung Terra Drone sekira dua tahun, sebagai accounting.
“Saya sehari ini sebelum kejadian, saya sesak nafas sakit sekali tidak tahu kenapa, kirain angin. Entah itu firasat,” kata Siti Cholisoh.
Siti Cholisoh tidak mengira, tanda tersebut berujung menyayat hati. Ia ditinggalkan putri sulung dari empat bersaudara itu selamanya.
"Cuma mungkin dulu pernah terucap. Ibu, mbak kayaknya gak kuat kalau ditinggal, mendingan mbak yang duluan. Begitu dia bilang. Itu sudah lama ngomongnya," ucap Siti Cholisoh.
Terpisah, ibu dari Rayhansyah Pinago Sipahutar, Mimi Adriani Nasution menuturkan, ia pertama kali mendapat kabar kebakaran dari pesan WhatsApp yang dikirim pihak HRD perusahaan. Dalam pesan tersebut, disebutkan jika Rayhan yang bekerja di lantai lima Gedung Terra Drone termasuk ke dalam daftar korban.
Sebelum tragedi terjadi, Mimi masih sempat mengantar Rayhan berangkat kerja menuju stasiun. Ia juga sempat berkomunikasi dengan putranya pada pagi hari, tanpa menyangka itu menjadi percakapan terakhir mereka.
“Makanya tugas Ibu sekarang, apabila Ibu sudah pensiun, Ibu mengantarkan Rayhan ke stasiun Depok Baru. Pagi ya, WhatsApp, ‘Ma, aku sudah sampai kantor’. Itu jam 09.OO WIB,” ceritanya terbata.
Rayhansyah yang baru bekerja sekitar satu tahun di gedung tersebut dikenal sebagai pribadi baik dan bertanggung jawab. Kepergiannya menjadi pukulan berat bagi keluarga.
Lurah Jatijajar, Raden Herdandy Suherman menyampaikan, pihaknya telah berkunjung ke rumah duka. Herdandy mengatakan, menurut kerabatnya, korban masih muda berusia 24 tahun dan baru bekerja kurang dari setahun.
“Dia menjadi korban kebakaran, berada di lantai lima gedung yang terbakar,” ungkap Herdandy.
Herdandy menyampaikan belasungkawa sekaligus memberi semangat kepada keluarga korban.
“Kami turut berduka cita atas musibah ini. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kehilangan,” tandas Herdandy.
Baca Juga: Kejari Depok Tetapkan Tersangka Korupsi BRI Cilodong : Kerugian Negara Rp1,4 Miliar
Artikel Terkait
Inovasi UI dalam Proyek SATREPS : Kolaborasi Indonesia – Jepang untuk Masa Depan Karet
Polres Metro Depok Pastikan Nataru Berjalan Kondusif
Remaja di Depok Tewas Ditembak Polisi : Sempat Dirawat Empat Bulan, Pelaku Patsus di Propam Polda Metro Jaya
Guru SD di Depok Tewas Misterius : Jasad Tergeletak di Tepi Jalan
Pasca Dihantam Banjir dan Longsor, Urut Cimande Jadi Alternatif Pengobatan di Sumatera
Kejari Depok Tetapkan Tersangka Korupsi BRI Cilodong : Kerugian Negara Rp1,4 Miliar
Pilu! Kisah Warga Depok jadi Korban Meninggal dalam Kebakaran di Gedung Terra Drone : Korban Sempat Kirim Pesan WhatsApp, Ibu Sudah Punya Firasat