RADARDEPOK.COM - Macet masih menjadi satu-satunya persoalan yang belum dapat dituntaskan Pemkot Depok. Sejumlah faktor dinilai menjadi kendala dalam mengatasi kemacetan di kota yang belum lama ini menyandang status metropolitan. Solusi terbaiknya, menambah jalan utama yang menghubungkan wilayah barat dan timur Kota Depok.
Walikota Depok, Mohammad Idris menyebut, Depok perlu jalan utama baru yang menghubungkan Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Cinere. Jika terealisasi, dia yakin kemacetan Jalan Sawangan Raya dan Margonda Raya akan berkurang.
Idris menegaskan, kebutuhan mendesak Kota Depok pada Tahun 2024 yakni membangun Jalan terusan Juanda yang tembus hingga wilayah Cinere.
"Yang sangat mendesak itu adalah terusan Jalan Juanda untuk bisa kita bikin jalan ke sana, sehingga kemacetan di Jalan Margonda itu bisa selesai kalau diteruskan Jalan Juanda dengan sistem underpass sampai Cinere," kata dia saat membuka Musrenbang RKPD 2024 di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, Rabu (15/3).
Menurut Idris, Kota Depok hanya memiliki satu jalan yang membelah wilayah bagian timur dan barat. Sehingga, perlu adanya penambahan dengan sifat yang mendesak. Kendala ini dinilai sebagai faktor persoalan kemacetan di Kota Depok.
"Itu akan menyelesaikan persoalan kemacetan, termasuk Jalan Sawangan juga. Menurut Walikota itu mendesak. Tapi, menurut Presiden mungkin tidak mendesak, yang mendesak itu mungkin di bagian timur atau di Kalimantan dan sebagainya," terang dia.
Baca Juga: Soroti Banjir di Gang Cue Bekasi Timur, Dewan Respon Begini
Selain itu, dia memaparkan, rencana tematik pembangunan 2024 terdiri dari penataan Jalan Bandung-Cinere Raya, jalur Pedestrian Jalan Cinere Raya, pembangunan Tugu Batas Jalan Raya Jakarta-Bogor, Pembangunan Masjid Raya di Jalan Raya Bogor, penataan Jalan Nusantara dan Exit tol Cimanggis.
"Serta jalur pedestrian dan PJU Etnik di Jalan M. Yassin, DED jalur pedestrian Jalan Proklamasi, penataan Tugu Simpang Siliwangi," ujar Idris.
Selain macet, Idris menuturkan, Pemkot Depok juga tengah merencanakan penanganan banjir di tahun depan. Misalnya penataan Jalan Qotrunada di Kelurahan Ratujaya dan Jalan Simpang Mampang Kodim serta penataan drainase di Situ Pladen.
"Lalu terkait penanganan Sampah, dengan fokus kegiatan revitalisasi TPA Cipayung, pembentukan bank sampah di setiap RW, revitalisasi sarana pengangkutan sampah, dan mesin pengolah sampah," beber dia.
Baca Juga: Geger Mayat Korban Mutilasi Terbungkus Koper Merah Ditemukan di Tenjo Bogor
Tidak hanya itu, dia menjelaskan, pihaknya tengah berupaya menggenjot kembali ekonomi dan kemiskinan di Kota Depok akibat pandemi Covid-19. Sejumlah program dinilai dapat menyelesaikan persoalan tersebut, misalnya optimalisasi Kartu Depok Sejahtera (KDS), Zero New Stunting dan Kelurahan ODF, ketahanan keluarga, Bedah kampung Water Front City, pengembangan pasar rakyat digital, pengembangan ekonomi kreatif melalui event.
"Pembangunan ekosistem UMKM, pariwisata perkotaan terpadu, dan pengembangan ekonomi kreatif melalui pemantapan Calendar Of Events (COE)," ungkap Idris.
Selanjutnya, Pemkot Depok akan menggalakan Smart City dengan fokus kegiatan antara lain pengembangan digital layanan pemerintahan, penyediaan WIFI di area publik dan pengembangan perencanaan digital spasial.