Senin, 22 Desember 2025

Walikota Bandung Diduga Terima Rp924,6 Juta di Suap Berkode ”Nganter Musang King”

- Senin, 17 April 2023 | 05:10 WIB
Waliota Bandung Yana Mulyana mengenakan rompi tahanan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pasca terjaring OTT di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023). KPK menetapkan enam orang tersangka diantaranya Wali Kota Bandung dan pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait kasus tindak pidana suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet yang merupakan bagian dari program Bandung Smart City.  (FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)
Waliota Bandung Yana Mulyana mengenakan rompi tahanan KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pasca terjaring OTT di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/4/2023). KPK menetapkan enam orang tersangka diantaranya Wali Kota Bandung dan pejabat di Dinas Perhubungan Kota Bandung dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) terkait kasus tindak pidana suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet yang merupakan bagian dari program Bandung Smart City. (FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

RADARDEPOK.COM – Mulai dini hari kemarin (16/4), Walikota Bandung (nonaktif) Yana Mulyana mendekam di Rutan KPK.

Yana ditahan karena dugaan penerimaan ”tunjangan hari raya” (THR) dari kontraktor pelaksana proyek pengadaan closed circuit television (CCTV) dan internet service provider (ISP) program Bandung Smart City.

Sejauh ini Yana diduga telah menerima suap senilai Rp 924,6 juta dari Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny, Manager PT SMA Andreas Guntoro, dan CEO PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi.

Baca Juga: Pemudik Catat Ini! 16-18 April 2023 Diskon 20 Persen Tarif Tol Jakarta-Cikampek

Suap diterima melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan dan Sekretaris Dishub Khairul Rijal.

Selain uang dalam bentuk rupiah, SGD, USD, ringgit, yen, dan bath, ada pula suap berupa sepasang sepatu merek Louis Vuitton tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 warna putih, hitam, dan cokelat.

Uang dan sepatu yang nilainya ditaksir sekitar Rp 924,6 juta itu menjadi bukti permulaan KPK untuk menetapkan Yana sebagai tersangka.

Baca Juga: 683 Motor dan 1.493 Orang Peserta Mudik Gratis Dilepas Kemenhub

Selain Yana, KPK menetapkan Dadang (kadishub) dan Khairul (sekretaris dishub) sebagai tersangka penerima suap. Lalu, tiga orang petinggi perusahaan penyedia layanan digital ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan, perkara itu diduga berawal dari pencanangan program Bandung Smart City pada 2018.

Ketika menggantikan (alm) Oded M. Danial sebagai wali kota Bandung pada 2022, Yana melanjutkan program itu dengan memaksimalkan layanan CCTV dan ISP.

Baca Juga: 2 Bocah Ditemukan Meninggal di Kolam Renang, Diduga Lepas dari Pengawasan

Nah, sekitar Agustus tahun lalu, Andreas Guntoro (manager PT SMA) dengan sepengetahuan Benny (direktur PTS SMA) bertemu Yana di pendapa wali kota.

Pertemuan itu juga dihadiri Sony Setiadi (CEO PT CIFO). Dalam pertemuan itu, para kontraktor menyatakan keinginannya untuk bisa mengerjakan proyek pengadaan CCTV-ISP di dishub serta dinas komunikasi dan informatika.

Pertemuan itu kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan kedua pada Desember di tempat yang sama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X