Baca Juga: Amnesty International Beberkan Bukti Israel Gunakan Bom Fosfor Serang Palestina, 1.843 Orang Tewas
Titi menilai, semestinya MK konsisten dengan sikap itu. Terlebih, jika melihat dinamina hukum beberapa tahun, dia tidak melihat adanya kondisi baru yang memaksa MK harus mengubah pendapatnya.
Ketua Centra Initiative, Al Araf menambahkan, dalil pemohon yang menilai aturan usia 40 tahun diskriminatis tidak konsisten.
Terlebih, jika peemintaannya adalah diturunkan menjadi 35 tahun. Sebab secara tidak langsung, batas 35 tahun juga membatasi orang-orang yang berusia dibawahnya.
Baca Juga: Simak! Nur Mahmudi Ismail Inginkan Walikota di Pilkada Depok 2024 yang Seperti Ini
Al Araf menerangkan, sesuai ketentuan hukum hak asasi manusia, tidak semua pembatasan dimaknai diskriminasi. Sebab memang ada hak-hak yang dikecualikan. "Pembatasan bisa by law," ujarnya.
Dalam konsteks politik, pembatasan bisa dilakukan jika dimaksudkan untuk memenuhi asas kebutuhan. Dia mencontohkan, jika dari hasil kajian usia capres perlu dibatasi untuk kepentingan yang lebih besar, maka itu dibolehkan.
"Pembatasn usia bukan sewenang-wenang," tuturnya. Sebaliknya, jika tidak ada batas tertentu, bisa jadi malah akan lebih berbahaya dan bisa merugikan publik.
Baca Juga: Siap-siap Pendaftar 465 PPPK Depok Tereliminasi 15-18 Oktober
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menyerahkan sepenuhnya keputusan pada MK. Pihaknya meyakini, MK akan memutus dengan mempertahankan marwah sebagai pengawal hukum dan demokrasi.
Bagi PAN sendiri, Viva masih meyakini jika urusan usia merupakan bukan perkara konstitusional. "Saya meyakini MK akan berfikir jernih bahwa ini open legal policy," ujarnya ditemui dalam diskusi di kawasan Pejaten, Jakarta.
Apakah PAN terancam dengan Gibran? Viva menepis asumsi tersebut. Baginya, munculnya nama Gibran dalam bursa cawapres sebagai hal baik.
Baca Juga: Terseret Arus di Pantai Ciantir Sawarna, Pemuda asal Depok dan Temannya Tewas Tenggelam
Sebab, tidak banyak nama anak muda yang bisa masuk dalam bursa selama ini. "PAN Happy, tidak ada masalah. Pak wali keren," tuturnya.
Namun hingga saat ini, Viva masih menegaskan upaya PAN untuk menyodorkan sosok Erick Thohir sebagai pendamping Prabowo. Alasannya, Erick dinilai lebih komplit dan bisa menunjang kemenangan.