RADARDEPOK.COM – Perundungan antar pelajar terjadi di Kota Depok. Hal tersebut viral di media sosial dengan video yang sudah beredar luas pada Senin (30/10).
Lokasi kejadian berlatar belakang di sekitar Jalan Tolib RT3/4 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Dengan beredarnya video tersebut. Aparatur Kelurahan Pasir Putih bersama stakeholder terkait menyambangi siswi berinisial AZ (14), selaku korban perundungan yang juga merupakan warga Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.
Baca Juga: Penetapan Komisioner KPU Jabar Wilayah III Diulang, Awasi Penetapan DCT Depok!
Aparatur Kelurahan Pasir Putih, Bhabinkamtibmas Bedahan,serta anggota Polsek Bojongsari menyambangi kediaman AZ yang berada di wilayah RT4/2 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Selasa (31/10).
Kasi Pemtrantib Kelurahan Pasir Putih, Komarudin menjelaskan, berdasarkan kronologi dari pengakuan korban, awal mulanya AZ cekcok di Whatsapp dengan rekannya yang berbeda sekolah, KI (14) pada Sabtu (28/10).
Merasa tersinggung karena pesannya tak kunjung dibalas oleh AZ, kemudian KI menghubungi teman laki-lakinya dari sekolah lain bernisial DA (14).
Baca Juga: Harga Cabai di Depok Tembus Rp100 Ribu Perkilo, Naik Rp40 Ribu
Selanjutnya DA mengajak AZ untuk bertemu di Jalan Tolib RT3/4 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan sekitar pukul 14:00 WIB.
“Setibanya AZ di lokasiter nyata sudah ditunggu oleh KI, AM (16) dari sekolah lain, dan DA bersama empat rekannya (laki-laki). Nah AM ini eksekutornya, dia membela KI untuk menganiaya AZ. Kedatangan AZ di titik temu tersebut pun disambut dengan serangan yang dilakukan AM,” ungkap Komeng -sapaan Komarudin-, kepada Radar Depok, Selasa (31/10).
AM menyerang AZ begitu brutal. Dari menjambak, memukul, hingga membanting AZ ke jalan. Serangan mendadak yang dilakukan AM tentu membuat kaget AZ. Beruntungnya, AZ berhasil melarikan diri dari penganiayaan yang dilakukan AM.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Tekankan Tiga Poin Penting Buat ASN
“Kelompok KI, AM dan DA merayakan atas apa yang sudah mereka lakukan kepada AZ. Saat AZ melarikan diri, dengan bangga mereka berteriak ‘kita menang’,” jelas Komeng.
Merasa tak terima AZ dianiaya. Minggu (29/10), pihak keluarga AZ kemudian mendatangi keluarga AM untuk meminta pertanggungjawaban atas perundungan yang sudah dilakukan. Namun,pihak AZ tidak mendapat itikad baik dari keluarga AM.
“Sehingga keluarga AZ melaporkan peristiwa ini ke Polres Metro Depok, dengan barang bukti berupa visum kekerasan yang dikeluarkan dari rumah sakit. Pasalnya, atas peristiwa itu AZ mengalami sejumlah luka memar di bagian belakang kepala, punggung hingga paha,” kata Komeng.