Harga Cabai di Depok Tembus Rp100 Ribu Perkilo, Naik Rp40 Ribu

RADARDEPOK.COM – Kemarau penjang bukan hanya menyebabkan sebagian masyarakat Kota Depok kekurangan air bersih. Bahkan berdampak pada kenaikan pada bahan pokok, yaitu berbagai macam jenis cabai yang banyak dikeluhkan oleh pedagang.

Pantauan Harian Radar Depok di tiga lokasi pasar yang berada di Kota Depok, adanya kenaikan harga cabai yang uga-ugalan.

Pedagang cabai di Pasar Tugu, Rifki membenarkan bahwa belakangan ini harga cabai melonjak drastis, hingga membuat para pedagang resah terkait omzetnya tersebut.

Baca Juga: Kacau, Penetapan Komisioner KPU Depok Diulang!

"Iya semua jenis cabai naik," ujar dia kepada Harian Radar Depok, Senin (30/10).

Rifki mengatakan, kenaikan drastis pada harga cabai ini dimulai sejak Sabtu (28/10). Kenaikan harga cabai tersebut tergantung jenis, paling tinggi ialah cabai rawit merah atau rawit setan.

"Paling tinggi cabai rawit merah, kenaikan tersebut mencapai Rp40 ribu, sebelumnya sekitar Rp60 ribu saat ini sudah Rp100 ribu perkilogramnya," ucap dia.

Baca Juga: Anies : Mereka Bilang Kita Sedikit? Cak Imin : Loh loh loh, dak bahaya ta? Puluhan Ribu Warga Depok Menyemut

Tak hanya cabai jenis Rawit merah. Bahkan, cabai jenis merah kriting hingga cabai rawit hijau yang ikut merambat naik hingga Rp30 ribu, yang awalnya memiliki harga berkisar Rp70 ribu perkilogram.

"Saat ini harganya sudah mencapai Rp100 ribu perkilogram," ungkap dia.

Menurut dia, saat ini dirinnya belum menemukan penurunan omzet atau penurunan pelanggan. Pasalnya, cabai masih sangat dibutuhkan masyarakat, hingga restoran.

Baca Juga: Anies Baswedan Dijamu Imam Budi Hartono Lontong Sayur Opor Sebelum Senam Bersama

"Mungkin, hanya ada pengurangan pembelian dari pelanggan, tidak sebanyak seperti biasanya," kata dia.

Sementara, salah seorang pedagang di Pasar Cisalak, Irwan mengatakan, harga cabai mulai mengalami kenaikan sekitar sepekan ke belakang. Kenaikan terjadi karena harga pada pasar Induk yang didapatkannya juga sudah tinggi.

"Kami dapat harga dari pasar induk Kramat Jati sudah tinggi, jadi kami menyeduaikan itu," ujar dia.