Sebab, keduanya mempunyai treck record panjang di dunia hukum. Ganjar merupakan sarjana hukum dan Mahfud dikenal sebagai pendekar hukum.
Dia menegaskan bahwa Ganjar-Mahfud sangat siap mengikuti debat. "Pak Ganjar dan Pak Mahfud akan datang ke arena debat dengan sangat happy, penuh semangat, dan penuh optimisme," tandasnya.
Baca Juga: Soroti Pendidikan di Depok, Nofel Saleh Hilabi Minta Pemerintah Evaluasi Sistem Zonasi
Pengamat Politik Universitas Indonesia Aditya Perdana mengatakan, debat memiliki posisi strategis untuk pemilih. Sebab, itu menjadi salah satu cara pemilih mengenal tawaran program kerja.
Apalagi, jika merujuk hasil survei, pemilih bimbang masih cukup tinggi. Aditya berharap, substansi debat harus dijaga. "Bukan forum gimmick dan pencitraan," ujarnya.
Soal jalannya debat, Aditya memprediksi ada sejumlah isu yang mengemuka. Pertama adalah etika berdemokrasi yang menjadi rujukan dari kejadian paska putusan MK lalu. Isu tersebut akan menjadi hal menarik dalam perdebatan.
Baca Juga: Soroti Pendidikan di Depok, Nofel Saleh Hilabi Minta Pemerintah Evaluasi Sistem Zonasi
Kedua, jaminan pelaksanaan pemilu yang adil dan setara. Isu itu juga akan menarik ditengah adanya isu intervensi dan cawe-cawe pemerintahan dalam pelaksanaan pemilu semakin.
"Ini juga perlu dibahas untuk mengingatkan kepada publik luas bahwa pemilu kita masih memiliki kerawanan dan manipulasi," jelasnya.
Isu ketiga adalah penegakan hukum dan kaitannya dengan kebebasan sipil. Isu itu menarik untuk melihat lebih kongkrit bagaimana komitmen dan strategi kebijakan dari semua paslon untuk memastikan hukum bekerja tanpa pandang bulu dan kebebasan sipil tetap terjaga.
Baca Juga: Begini Kata Pengamat Kesehatan UI Soal Pendidikan Gratis yang Hanya Gunakan KTP
Dari sisi peta posisi, Adit memprediksi debat akan terbagi dua kelompok. Yakni kelompok yang menekankan keberlanjutan ataupun perbaikan dan kelompok yang menginginkan perubahan.
"Kelompok pertama ada di paslon 2 dan 3 tentunya, sementara paslon 1 yang mengusung perubahan," jelasnya.
Meski demikian, dia menduga tidak akan ada pandangan yang ekstrem dari seluruh paslon dalam isu penguatan demokrasi. Semua paslon akan bersepakat bahwa demokrasi adalah penting dan harus dijaga.
Baca Juga: Berobat di Kota Depok Kini Cukup Pakai KTP, Simak Penjelasan Imam Budi Hartono