Sementara itu, dalam debat tadi malam, ada tujuh tema yang dibahas. Meliputi pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memaparkan visi hukumnya untuk menghadirkan kembali rasa keadilan. Anies menilai saat ini hukum dipegang oleh kekuasaan.
Imbasnya, banyak aturan yang ditekuk sesuai kepentingan kekuasaan. ”Apakah ini akan diteruskan? Tidak, ini harus diubah,” tandasnya.
Baca Juga: Pesta Kembang Api Terbesar! 16 Tempat Seru Rayakan Tahun Baru 2024 di Jakarta
Dalam konteks pemerintahan, tata kelola juga kerap tidak sesuai hukum. Padahal, hukum adalah panglima dalam negara demokrasi yang dianut Indonesia.
Anies juga menyindir sistem kesetaraan dalam hukum. Di satu sisi, ada sosok milenial yang bisa menembus panggung pilpres. Namun, di sisi lain, banyak milenial yang mendapat kekerasan hanya karena melontarkan kritik.
Anies mencontohkan seorang anak bernama Harun Al Rasyid yang meninggal saat demo menuntut keadilan dalam Pemilu 2019. Hingga saat ini kasusnya tidak ada kejelasan. Ke depan, Anies tidak ingin kasus serupa terjadi.
Sementara itu, Prabowo menegaskan komitmennya pada isu hukum, HAM, perbaikan pelayanan, dan pemberantasan korupsi. Semua isu itu bahkan menjadi prioritasnya. ”Hal-hal ini ditaruh di paling atas,” ujarnya.
Prabowo menekankan, sejak muda dirinya sudah mempraktikkan membela Undang-Undang Dasar (UUD) dan Pancasila. Sebab, republik harus berdasar hukum. ”Saya pertaruhkan nyawa saya, jiwa saya, untuk membela demokrasi hukum dan HAM,” tegasnya.
Diakuinya, saat ini masih banyak kekurangan. Itu hal yang wajar. Namun, bagi Prabowo, stabilitas yang bisa didapat hingga saat ini menjadi sesuatu yang harus disyukuri.
Baca Juga: Tingkat Kepercayaan pada KPK Turun, Langgar 3 Pasal Dewas Segera Putus Pelanggaran Etik Firli
”Prabowo-Gibran akan perbaiki, kita tegakkan,” tuturnya. Prabowo juga menekankan komitmennya untuk memberantas korupsi sampai ke akarnya.
Sementara itu, Ganjar memaparkan visi hukumnya dengan menghadirkan pemerintahan bersih. Dia meyakini, pemerintah bersih bisa diciptakan melalui sistem. Bukan sekadar kata-kata, tetapi butuh keseriusan. Hal utama adalah teladan.