Minggu, 21 Desember 2025

Di Debat Perdana: Ganjar-Anies Serang Prabowo Soal Putusan MK

- Rabu, 13 Desember 2023 | 06:30 WIB
Capres nomer urut 3 Ganjar Pranowo, Capres nomer urut 2 Prabowo Subianto dan Capres nomer urut 1  Anies Baswedan  saat debat Capres Cawapres pertama  di halaman Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)
Capres nomer urut 3 Ganjar Pranowo, Capres nomer urut 2 Prabowo Subianto dan Capres nomer urut 1 Anies Baswedan saat debat Capres Cawapres pertama di halaman Gedung KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

RADARDEPOK.COM – Tiga calon presiden (capres) terlibat aksi saling sindir dalam debat perdana Pemilu 2024 yang digelar di kantor KPU RI, Jakarta, tadi malam (12/12). Meski demikian, secara keseluruhan debat berlangsung semarak dan hangat.

Sindiran pertama, misalnya, dilontarkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Dalam isu kesetaraan hukum, mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menyoroti adanya sosok milenial yang bisa maju dalam kontestasi pilpres. Itu tentu saja merujuk pada sosok Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres.

Namun, kata Anies, di sisi lain, ada banyak milenial yang justru tergerus haknya. ”Apakah ini akan dibiarkan? Tidak. Kita harus lakukan perubahan,” tegasnya.

Baca Juga: Harbolnas Banting Promo Hingga 90 Persen, Optimis Capai Rp25 Triliun

Sindiran lain dilontarkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto kepada Ganjar Pranowo. Tepatnya saat debat membahas tema pelayanan pemerintahan. Prabowo mengkritik Ganjar yang gagal memenuhi kebutuhan pupuk petani.

”Menurut saya, pandangan saya, kelompok rentan itu termasuk juga para petani dan nelayan. Dan, yang saya dapat waktu keliling di Jawa Tengah, petani-petani di situ sangat sulit mendapat pupuk,” ujarnya.

Tapi, Ganjar tak menerima begitu saja kritik Prabowo. Bagi capres nomor urut 3 tersebut, itu bukan persoalan daerah, melainkan isu nasional.

Baca Juga: Hendrik Tangke Allo : Berobat Pakai KTP di Depok Cukup KTP, Jangan Ada Syarat Lain

”Saya mengingatkan Pak Prabowo, pupuk langka terjadi di Papua, Pak. Di Sumatera, di NTT, di NTB,” ungkapnya. Persoalan itu, kata dia, justru menjadi persoalan nasional. Sehingga penanganannya membutuhkan kebijakan secara nasional.

Anies Baswedan juga tidak luput dari sindiran. Saat memaparkan soal indeks demokrasi, Anies disentil berlebihan oleh Prabowo. Sebab, kata Prabowo, kemenangan Anies di DKI membuktikan bahwa demokrasi masih fair. Sebab, secara politik yang dilawan Anies adalah penguasa.

”Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin Anda menjadi gubernur. Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi, Mas. Anda ke rumah saya, Anda oposisi, Anda terpilih,” tegas Prabowo seraya berjoget dan disambut riuh para hadirin.

Baca Juga: Libut Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 makin Asyik dengan Luminous Safari Journey

Anies pun membalas. Dia menyentil konsistensi Prabowo sebagai oposisi yang tergoda kekuasaan. Padahal, oposisi juga punya posisi terhormat.

”Sayangnya, tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi,” ucapnya. Bahkan, dia juga mengutip pernyataan Prabowo yang mengaku tidak bisa berbisnis jika ikut kekuasaan.

Situasi itu, bagi Anies, mencerminkan kondisi demokrasi yang tak sehat. ”Kekuasaan lebih soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” kata Anies yang juga disambut riuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X