Selama menjabat jadi Menteri Perhatanan (Mehan), Prabowo dianggap berhasil meningkatkan kekuatan Alutsista dan kesejahteraan prajurit.
Baca Juga: Kuota Petugas Haji 2024 di Depok Bertambah Dua Kali Lipat, Ini Jumlahnya
Selain keberhasilan itu, menguatnya dukungan terhadap Prabowo juga dipengaruhi adanya dukungan dari Presiden Joko Widodo.
“Sekarang Prabwo kuat dan ada faktor Jokowi. Banyak orang Depok saya temui, bilang mereka lebih memlih Pabowo dibanding ganjar dalam hal nasionalis. Dalam hal kepemimpinan masyarakat juga lebih memilih Prabowo dibanding Ganjar dan Anies,” ucap dia.
Alasan lain menguatnya suara Prabowo di Depok adalah program Presiden Jokowi selaku pendukung Prabowo yang berjalan baik di masyarkat, khususnya di Kota Depok.
Baca Juga: 304.766 Keluarga di Depok Jika Mau Beli Elpiji 3 Kg Wajib Tunjukan KTP, Ternyata Ini Sebabnya
“Mereka bilang sudah merasakan hasil dari kepemimpinan Jokowi, yang kedua mereka juga sudah tahu bagaimana kepemimpinan PKS di Depok. Tidak ada perkembangan yang signifikan di Depok selama PKS berkuasa 20 tahun lamanya. Masyarakat juga bilang tidak mau pemimpi seperti Anies yang dianggap gagal sebagai Gubernur Jakarta,” beber Efriza.
Selain itu, Jawa Barat juga dikenal sebagai basis pendukung Prabowo Subianto, hal ini dikarenakan Prabowo juga didukung Ridwan Kamil dan Dedy Mulyadi, Fadli Zon.
“Prabowo juga bilang Jawa Barat basis mereka jadi jangan sampai direbut dan jangan sampai kalah,” terang dia.
Baca Juga: Nofel Saleh Hilabi : Jangan Remehkan Emak Emak
Menurut Efriza, merosotnya dukungan terhadap Anies di Depok juga sejalan dengan berkurngnya dukungan masyarakat terhadap PKS.
Sedangkan kecilnya suara Ganjar di Depok, Efriza berasumsi jika hal ini dikarenakan masyarakat tidak menyukai cara PDIP yang terkesan terus menyerang Jokowi, setelah dikeluarkannya keputusan MK terkait batas usia Capres Cawapres.
“Kalau Ganjar sebenarnya masyarakat suka, tapi tidak dengan PDIPnya. Di Kota Depok walau PDIP tinggi dan termasuk partai tiga besar pemenang kursi parlemen, itu tidak sejalan dengan hasil pilpresnya. Masyarakat memang menerima Caleg PDIP tapi tidak dengan presidennya,” terang dia.
“Apalagi saat ini PDIP gencar menyerang Jokowi, justru masyarakat tidak suka dengan tindakan yang menyerang orang lain,” beber dia.***