RADARDEPOK.COM - Penginapan yang umumnya digunakan untuk beristirahat bersama keluarga atau persinggahan untuk sejenak mengistirahatkan mata, justru kini mulai bergeser. Bisa menjadi lokasi menginap pasangan bukan suami istri.
Bahkan, setiap pengunjung diberi kemudahan lantaran dapat memesan kamar atau ruangan tersebut menggunakan aplikasi. Tidak ada identitas diri yang diwajibkan, asal tawar menawar harga menemui kata sepakat, siapapun dapat berbuat apapun yang diinginkan pada penginapan tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Cilangkap Depok Idolakan Hamzah : Santun dan Bertanggung Jawab sama Omongannya
Radar Depok coba menghubungi salah satu penyedia kamar penginapan tersebut di Kota Depok yang mencantumkan nomor kontaknya di sosial media. Pria dibalik ponsel membenarkan fenomena yang belakangan ini semakin ngetren, apalagi di kalangan muda mudi.
Ia mengaku, penginapan yang disediakannya itu kerap dipakai sebagai tempat menginap pasangan bukan suami istri. Sebagai penyedia, dia tidak melarang hal apapun yang dilakukan penyewa. Yang penting, harga dan unit yang dipesan itu sesuai.
Baca Juga: Kecamatan Tapos Depok Siap Maksimalkan Pekan Musrenbang : Penanganan Sampah Harus Jadi Menu Wajib
“Enggak diminta KTP, nanti saya pesenin darisini jadi ada Id (kode) boking, nah nanti Id boking diperlihatkan ke resepsionisnya aja. Aman bang, ditempat kita aman bang, udah banyak juga yang begitu (perselingkuhan dan seks di luar nikah), jadi aman kok,” ungkap dia kepada Radar Depok via telpon, Rabu (12/1).
Dalam pengakuannya, unit kamar yang disediakan ada disekitaran Jalan Margonda Raya atau pusat Kota Depok. Sementara, ada berbagai kamar atau ruang yang disediakannya mulai dari hotel, cool kos, residens, wisma hingga rumah pribadi.
Baca Juga: 2.992 Bilik Suara Se-Tapos Depok Sampai di Gudang Cimpaeun
“Kita (menyediakan) hotel, ada cool kos juga, residens ada, ada wisma juga, ada rumah pribadi atau penginapan, wisma biasanya rumah pribadi. Di margonda ada, di setiap daerah ada,” ungkap dia.
Soal harga, ia biasanya menyesuiakan kantong setiap pemesan. Namun, dia membuka harga paling murah Rp200 ribu dan paling mahal Rp600 ribu. Tentunya, terdapat berbagai perbedaan fasilitas dari setiap unit.
“Harga sih kita varian, ada yang Rp200 ribu, Rp300 ribu, Rp400 ribu tergantung badgetnya juga, perbedannya di unit sama di fasilitas dan sarapan. Paling murah Rp200 gak ada sarapan, gak bisa refund, unitnya kelas bawah. Paling mahal sekitar Rp600 ribu per malam atau 12 jam, ada kolam renang, ada sarapan juga, bisa refund,” papar dia.
Dalam percakapan, dia berkali kali meyakinkan Radar Depok bahwa privasi setiap pengunjung aman. Dia meyakinkan, sudah banyak pengunjung yang memesan kamar yang disediakannya untuk memadu tali kasih, meskipun bukan pasangan suami istri yang sah.
“Aman kok, banyak yang pesen begitu sama saya,” tukas dia.