RADARDEPOK.COM - Debat keempat yang ditampilkan para calon wakil presiden menyisakan sejumlah polemik. Mulai dari persoalan teknis, akurasi substansi data, hingga polemik gimik di panggung denat.
Ketua KPU RI Hasyim Asyari mengatakan, dari aspek teknis pihaknya akan segera menggelar evaluasi. Rencananya, evaluasi digelar besok (24/1) bersama tim pasangan calon.
"Kita rumuskan catatan-catatan pentingnya apa yang kemudian ke depan untuk kampanye ke lima atau kampanye terkahir, saran perbaikan yang akan kita lakukan apa," ujarnya di Kantor KPU, kemarin.
Baca Juga: Panas, Cawapres 1,2,3 Saling Sindir saat Debat, Ini Isinya
Dalam debat, sejumlah dugaan pelanggaran tata tertib kembali terjadi. Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka misalnya, beberapa kali keluar podium yang sudah disediakan. Kemudian, ada lagi kasus para penonton yang terus mengganggu jalannya debat.
Hasyim mengakui, kasus-kasus tersebut akan menjadi bagian dari evaluasi yang bakal dibahas. "Termasuk catatan dari bawaslu juga akan kita jadikan bahan untuk perbaikan," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu sosok yang banyak mendapat sorotan adalah Gibran. Meski mendapat banyak sorotan, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menilai sudah tampil maksimal.
Baca Juga: Jejak Hitam Playboy Depok Diungkap Polisi: Satu dari Dua Diperkosa hingga Hamil, Satu Dibunuh
"Tidak ada yang sempurna bagi seorang manusia, itu biasa karena kesempurnaan hanya milik Tuhan," ujarnya di Kantor TKN kemarin.
Dari sisi substabsi, Nusron menilai yang disampaikan Gibran sudah komprehensif. Diksi yang dilontarkan juga dapat dipahami semua kalangan. Kalaupun ada istilah-istilah khusus yang keluar, baginya itu wajar. "Itu memang istilah istilah yang jamak dalam dunia itu," imbuhnya.
Green inflation misalnya, itu diksi yang kerap diucapkan orang yang benar-benar menggeluti ekonomi hijau. Begitu juga soal Lithium Ferro Phospate yang menjadi bahasan terbaru di industri baterai.
Baca Juga: Hampir 50 Persen Calon Jemaah Haji Penuhi Syarat Istitha'ah, Berikut Jadwal Pelaksanaan Haji 2024
"Susah kalau ngomong sama orang yg tak mengetahui substansinya jadi serba susah," terangnya. Dia justru khawatir, jika pemimpin tidak paham persoalan riil, maka akan disetir kepentingan asing.
Kemudian terkait Gimik yang dilakukan Gibran, Nusron menganggap sebagai bagian dari gaya komunikasi untuk mencairkan suasana. Misalnya saat menyindir Cak Imin membaca catatan atau menggunakan botol plastik.
Yang terpenting, lanjut dia, Gibran tidak mempersoalkan hal-hal yang sifatnya personal. "Kalau ada yg mengatakan mas Gibran etikanya gak sopan saya rasa tidak," tuturnya membela.