Baca Juga: Bikin Heboh! ITB Kasih Opsi Mahasiswanya untuk Membayar Uang Kuliah Lewat Pinjol
Hasilnya dari pernyataan tersebut, terang Army Mulyanto, respon masyarakat negatif. Hal ini terbukti dari berbagai pihak yang meminta pernyataan tersebut dicabut karena itu menunjukan kalau Presiden Joko Widodo menunjukan konsisten untuk tidak inkonsisten.
Soalan kekhawatiran terhadap salah satu paslon tertentu hingga membuat Presiden melontarkan pernyataan tersebut, kata Army Mulyanto, harus dikoreksi. Bahkan ormas keagamaan juga mengingatkan atas pernyataan tersebut.
Baca Juga: Karang Taruna Cinere Depok Perjuangkan Kesejahteraan Rakyat, Begini Caranya
“Secara pribadi memang saya kurang paham yang Presiden targetkan atau rencanakan,” lanjutnya.
Ketua KNPI Depok ini, tak merasa khawatir, sebab masyarakat sekarang sudah menjadi cerdas untuk menilainya, apakah ini patut atau tidak sebagai seorang kepala negara.
“Beliau ini kan sudah seorang negarawan tapi masa sekarang turun jadi seperti Timses,” terang Army Mulyanto.
Tapi dipastikannya, pernyataan tersebut tidak ada instruksi apapun dari DPP PDI Perjuangan, karena tidak mempengaruhi keadaan. Intinya instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, bagi struktur dan jaringan sampai ke akar rumput tetap turun ke masyarakat, bergerak dan berjuang bersama.
Baca Juga: Cegah Banjir, Kelurahan Gandul Depok Bakal Normalisasi Dua Kali dan Bangun Banyak Drainase di 2025
“Apapun yang terjadi dengan dinamika nasional, baik itu sikap Presiden dan lainnya itu tidak mempengaruhi sebab PDI Perjuangan semakin hari semakin solid untuk memastikan kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” tukas Army Mulyanto. ***