Minggu, 21 Desember 2025

Presiden Boleh Memihak, Army Mulyanto : Joko Widodo Tidak Konsisten

- Senin, 29 Januari 2024 | 08:00 WIB
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Army Mulyanto.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Army Mulyanto.

RADARDEPOK.COM - Fenomena politik semakin memanas jelang hari pencoblosan Pemilu 2024. Salah satunya, usai Presiden RI Joko Widodo secara resmi mengutarakan jika seorang Presiden boleh memihak dalam kontestasi demokrasi.

Pernyataan tersebut menjadi perhatian publik dan mendapat tanggapan beragam dari berbagai pihak. Salah satunya Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Army Mulyanto.

Baca Juga: Bermandikan Hujan, Rere Tati Sri Hardina Sukses Helat Tebus Murah Bazar Sembako di Pancoranmas Depok

Menurut Army Mulyanto, pemerintah seharusnya bersikap dewasa dan netral walaupun tak bisa netral namun etikanya harus digunakan secara baik. Terlebih Presiden Joko Widodo yang substansinya sebagai kepala pemerintahan atau kepala negara.

Soalnya kan kita tahu saat ini anaknya maju dari kubu sebelah. Seharusnya berbicara sebagai seorang negerawan, bukan sebagai bapaknya Gibran Rakabuming Raka,” kata Army Mulyanto kepada Radar Depok, Minggu (28/1).

Baca Juga: Implementasi KTR di Sepanjang Jalan Margonda Raya Depok Dicek, Hasilnya Apa?

Army Mulyanto menuturkan, memang secara aturan hukum diperbolehkan. Tapi kurang elok rasanya seorang kepala negara menyampaikan pernyataan tersebut secara resmi saat melakukan tugasnya sebagai kepala pemerintahan.

Caleg PDI Perjuangan nomor urut 4 untuk DPRD Kota Depok dari Dapil Cilodong dan Tapos ini, amat menyayangkan pernyataan tersebut. Meski masyarakat yang juga mengetahui kini sudah cerdas.

Baca Juga: Puncak DBD Diprediksi Februari, Dinkes Depok Catat 55 Kasus Diawal Tahun

Saya berharap hanya Pemilu yang jujur dan adil ini bisa dikedepankan. Paradigma ini harus ditunjukan kepala negara,” lanjut Army Mulyanto.

Sehingga dengan pernyataan tersebut, Army Mulyanto menilai, ini menjadi suatu kemunduran demokrasi karena mempertontonkan sesuatu yang kurang etis. Dan akhirnya masyarakat tidak diberikan sikap yang dewasa dari seorang pemerintah pusat.

Jelas mundur, menurut saya mundur. Era reformasi kurang 25 tahun ini dihancurkan oleh beliau sendiri,” tegas Army Mulyanto.

Baca Juga: Mau Ngopi dengan View Sawah Sekaligus Pegunungan? Yuk ke Sawah Abah Coffee, Tempatnya Tenang dan Asri Banget!

Army Mulyanto yang juga sebagai Tokoh Pemuda di Kota Depok, mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang konsisten untuk tidak inkonsisten. Artinya kalau mau mengambil contoh yang benar benar terang, sesuai dengan fakta empiris kejadian hari ini.

Substansinya itu bukan diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Tapi ini persoalan etika, lalu apa maksudnya berbicara di depan Panglima saat itu. Ini menjadi timbul pertanyaan di masyarakat,” ungkap Army Mulyanto.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X