"Sehingga sangat wajar jika masyarakat menghendaki pergantian rezim. Terlebih jika selama 20 tahun PKS menguasai Kota Depok, tidak signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan, pengembangan dan perubahan masyarakat Kota Depok di akar rumput," beber Yusfitriadi.
Baca Juga: Berbagi di Bulan Penuh Berkah, MSI dan IMI Pengcab Kabupaten Bogor Santuni Anak Yatim
Selanjutnya, jelas Yusfitriadi, efek pemilihan presiden dan wakil presiden yang dimenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Dinamika tersebut sangat mungkin berefek pada kehendak masyarakat dalam menentukan pemimpin kepala daerah di Kota Depok. Karena, kampanye Prabowo-Gibran dalam Pemilu kemarin tidak mungkin lepas dari kampanye partai utama pengusung pasangan Prabowo-Gibran, yaitu Partai Gerindra," beber Yusfitriadi.
Kendati demikian, Yusfitriadi menilai, sosok dengan raihan tertinggi dalam polling tersebut tidak akan berhelat dalam Pilkadan Kota Depok mendatang. Sebab, sudah duduk sebagai wakil rakyat di Senayan.
"Saya ragu, ketika calon anggota legislatif terpilih pada Pemilu 2024 kemarin akan bersedia gambling untuk mencalonkan Walikota atau Wakil Walikota Depok. Karena, sama-sama kita ketahui anggota legislatif jika akan maju dalam kontestasi kepala daerah harus mundur terlebih dahulu dari keanggotaan legislatif di level manapun," tandas Yusfitriadi. ***