RADARDEPOK.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), rupanya belum mampu menjawab tantangan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal itu terkait menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Papua Pegunungan, yang menjadi salah satu tempat persembunyian Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Tantangan itu terang-terangan disampaikan sejumlah anggota TNI di media sosial untuk merespon postingan BEM UI yang mengkritik anggota TNI soal pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Setelah ditantang, BEM UI mengaku mendapatkan intimidasi dari TNI dalam bentuk permintaan untuk menghapus postingan yang tersebut.
Ketua BEM UI, Verrel Uziel mengaku, pihak TNI sudah meminta konten unggahannya diturunkan dari media sosial.
"Dari TNI meminta kontennya di take down," kata Verrel Uziel saat dikonfirmasi, Kamis (4/4).
Baca Juga: Nadiem Makarim Tegaskan Ferienjob di Jerman Bukan MBKM, Nah Loh!
Verrel Uziel mengklaim, mengalami intimidasi akibat unggahan itu. Namun, dia tak mengungkap detail identitas yang melakukan intimidasi.
"Ancaman pembunuhan, doxing, dan lain-lain silih berganti dan sangat terkoordinir buzzernya," jelas Verrel Uziel.
Sebelumnya, BEM UI mengkritik TNI bertugas di Papua atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap KKB lewat media sosialnya.
"TNI Aniaya Sipil, Hentikan Pelanggaran HAM di Papua," kritik BEM UI di akun Instagram resminya.
Merespon hal itu, sejumlah anggota TNI menantang BEM UI untuk melakukan KKN di Papua Pegunungan yang merupakan sarang OPM atau KKB.
"Buat kau abang-abang UI sipaling nasionalisme ditunggu KKN-nya di Distrik Okbab. Salam HAM. Minimal sekali seumur hidup BEM UI ngerasain KKN di Papua Pegunungan," komentar seorang anggota TNI.