"Kurang tahu dah, saya fokus dagang. Waktunya gak tahu juga, calonnya gak tahu juga, cuma tau dari orang orang aja sih, tanggal juga kurang tahu," jelas Doni Irawan.
Warga Kecamatan Sukmajaya, Leni menuturkan, dia belum mengetahui waktu pelaksanaan Pilkada Depok 2024, hanya saja dia sempat mendengar salah satu pasangan calon dari tetangganya.
"Tau sih tapi gak terlalu ngikutin, sibuk dengan usaha. Waktu Pilkada gak tahu, lupa aku nama calonnya," ujar Leni.
Berbeda, Warga Kecamatan Sawangan, Permana mengaku tahu akan pelaksanaan Pilkada Depok tahun ini, namun dia tidak tahu siapa saja kandidat yang akan berkontestasi.
"Tau dari Pak RT. Tapi pasangan calonnya kurang tahu," tutur Permana.
Merespon banyaknya masyarakat yang belum mengetahui perhelatan Pilkada Depok 2024, tentu mendapat kritik dari wakil rakyat di kota kembang. Mereka menyoroti kinerja KPU Kota Depok yang dinilai kurang melakukan sosialisasi, walaupun anggaran yang diberikan cukup besar dan mengalami kenaikan dari sebelumnya.
Baca Juga: Gak Perlu Ribet-ribet Bikin Kulitnya, Kamu Bisa Buat Risol Mayo yang Enak Ini Pake Roti Tawar!
Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna menjelaskan, ketidaktahuan masyarakat terhadap jadwal pelaksanaan Pilkada Depok 2024 bisa terjadi, karena belum adanya sosialiasi yang masif terhadap masyarakat dari KPU Kota Depok.
“Hal tersebut bisa saja terjadi karena memang KPU Kota Depok belum melaksanakan sosialiasi dengan masif kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada 2024 Kota Depok,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (4/10).
Pastinya, kata Ade Supriyatna, ketidak tahuan masyarakat hanya lah pada tanggal pelaksanaanya saja, karena minimnya informasi terkait jadwal dan tahapan pemilu di tengah masyarakat.
“Walaupun masyarakat pastinya sudah tahu bawa dalam waktu dekat ini bakal ada Pilkada, dari sebaran baliho para calon di sekilingnya,” ucap dia.
Ade Supriyatna meminta, KPU Kota Depok agar segera melakukan sosialiasi dengan masif. Mengingat, waktu pelaksanaan pesta demokrasi tinggal sebentar lagi, agar bisa mengurangi angka golput dalam pemilihan nantinya.
Baca Juga: Labu Kuning Ternyata Bisa Dibuat Jadi Kue Lapis yang Lembut, Kenyal Ini! Bisa Banget Jadi Ide Jaulan
“Hal ini pastinya akan bisa mengurangi angka golput di tengah masyarakat Kota Depok,” ungkap dia.
Sosialisasi masif tersebut, menurut Ade Supriyatna, melalui berbagai platform yang ada baik online maupun offline. Seperti media sosial, media online dan berbagai media elektronik.