Baca Juga: Polisi Temukan Luka Jeratan di Leher hingga Luka Lebam pada Jasad Bayi dan Ibu di Bojongsari Depok
Di ujung pidatonya, Prabowo menutup dengan komitmen untuk terlibat politik bebas aktif non blok di dunia internasional. Juga akan terus melanjutkan perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.
Sementara itu, dalam pidatonya, Prabowo sama sekali tidak menyebut masa depan Ibu Kota Nusantara (IKN). Anggota fraksi PDIP Komaruddin Watubun berpendapat, tidak disebutnya IKN menunjukkan Prabowo punya prioritas. Melihat situasi, tantangan ke depan memang berat karena utang Indonesia sudah mencapai Rp 8.400 triliun. Tahun depan Indonesia harus membayar sekitar Rp 1.000 triliun. "Jadi saya pikir itu bagian dari sikap Pak Prabowo untuk menggarisbawahi mana yang jadi prioritas," ujarnya.
Pemindahan ibu kota ke IKN, lanjutnya, bisa jadi bukan prioritas utama saat ini. Toh jika masih bertahan di Jakarta sementara ini, pemerintahan tetap bisa berjalan. Jika diutamakan yang fisik lalu rakyat menderita, itu bertentangan dengan Prabowo yang selalu memprioritaskan rakyat kecil.
"Saya terharu ketika dia menyampaikan waktu kita belum punya APBN, rakyat kecil yang membiayai militer kita, perjuangan kita. Berarti dia menghayati," jelasnya.
Soal nasib keppres pemindahan ibu kota yang ditunda, baginya bukan masalah jika memang situasi belum memungkinkan. "Kalau tidak ada uang, kau mau apa?," jelasnya.
Posisi PDIP
Sikap PDI Perjuangan terhadap pemerintah Prabowo - Gibran kian jelas. Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan, partainya tidak menempatkan kader di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, dia mengisyaratkan bahwa partainya tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran di parlemen.
”Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak harus dalam kabinet,” kata Puan di kompleks DPR, kemarin.
Soal Budi Gunawan (BG) yang masuk kabinet, Puan menegaskan, mantan Wakapolri tersebut tidak merepresentasikan PDIP. Menurut dia, BG masuk kabinet mewakili kalangan profesional.
Baca Juga: Tarik Ulur PDIP Masuk Kabinet, Prabowo Kumpulkan Ketua Partai Pendukung
Di sisi lain, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menjelaskan mengenai tidak hadirnya Megawati Soekarnoputri dalam acara pelantikan kemarin. Menurut dia, Megawati dalam kondisi kurang sehat usai pulang dari lawatan napak tilas Bung Karno di St Petersburg, Rusia, dan Uzbekistan.
”Ibu Mega tidak ingin proses pelantikan presiden yang berlangsung begitu khidmat terganggu apabila beliau hadir di dalam ruangan kemudian batuk dan flu,” ujar Basarah di kompleks DPR.
Meski begitu, Basarah menyebut, Megawati menyampaikan pesan untuk Prabowo berkaitan dengan pelantikan kemarin. Dalam pesan itu, Mega menyarankan Prabowo untuk fokus memikirkan tugas dan tanggung jawab sebagai presiden. ”Tugas-tugas beliau (Prabowo, Red) cukup kompleks dan berat,” ujarnya.