RADARDEPOK.COM – Kasus penusukan terhadap HPT (13), siswa SMP PGRI 2 Depok, yang terjadi pada Rabu (18/12) sore di Jalan Merdeka Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, masih dalam penyelidikan polsi.
Terduga pelaku berinisial E, yang merupakan siswa SMP kelas VIII di salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Sukmajaya itu, kini tengah diburu oleh Polres Metro Depok.
Kapolres metro Depok, Kombes Arya Perdana mengatakan, jasad HPT sudah diotopsi. Kini, polisi sedang bukti-bukti penguat untuk mengejar terduga pelaku.
“Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi. Sementara ini, kami masih melengkapi alat bukti. Untuk terduga pelaku, masih kami kumpulkan alat bukti yang mengarah ke pelaku,” jelas Kombes Arya Perdana, Minggu (23/2).
Sebelumnya, pihak keluarga korban sangat menyesalkan peristiwa tragis itu dan menuntut agar proses hukum dilanjutkan.
Bibi korban, Farida Soraya mengungkapkan merasa terkejutnya atas kejadian yang menimpa keponakannya.
“Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa HPT. Saya pertama kali mendapat kabar lewat telepon yang mengabarkan agar saya segera ke rumah sakit, karena kami belum mengetahui kejadian secara jelas,” ujar Farida Soraya kepada Radar Depok, Sabtu (21/12).
Menurut Farida Soraya, keponakannya meminta izin untuk bermain futsal bersama temannya yang datang ke rumah. Namun, setelah beberapa lama, temannya sudah pulang, dan HTP belum juga kembali.
Baca Juga: Liga 4 Seri 1 Jawa Barat, Pradi Supriatna : Tim Sepakbola Asal Depok Segera Bangkit!
"Setelah Magrib, kakaknya HTP mendapat informasi bahwa HTP dibawa ke rumah sakit. Kami langsung menuju rumah sakit Primaya. Waktu itu pas di rumah sakit di cek jantung kan. Itu memang sudah tidak ada,” jelas Farida Soraya.
Farida Soraya mengungkapkan, pihak keluarga mendapat info dari RS Primaya, HPT mengalami dua luka tusuk di bagian belakang tubuhnya.
"Luka tusuk itu, menurut pihak dari RS Primaya, disebabkan oleh pisau. Yang satu mengenai bagian belakang perut dan yang satunya lagi luka dibagian punggung atas. Luka di bagian atas sangat fatal, karena sangat dalam dan hampir tembus kedepan," jelas Farida.
Setelah kejadian, kata Farida Soraya, keluarga korban menunggu itikad baik dari para pelaku. Namun tidak ada yang datang hingga malam menjelang tengah malam.