Untuk memastikan keberlanjutan langkah ini, Chandra Rahmansyah akan segera menggelar rapat dengan tim Integrated Solid Waste Management Project (ISWMP). Rapat tersebut bertujuan untuk membahas kelanjutan proyek pengolahan sampah yang tengah berjalan.
“Saya ingin proyek ini tidak hanya sekadar mengejar target output, tetapi benar-benar memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Fasilitas yang dibangun harus mampu mengelola sampah secara efektif, meningkatkan kualitas kebersihan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga Depok,” tutur Chandra Rahmansyah.
Selain itu, Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman mengungkapkan, sesuai dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mulai tahun 2029, seluruh daerah tingkat 2 harus menghindari penggunaan sistem open dumping pada TPA.
“Kita harus memiliki instalasi pengolahan sampah yang memadai, karena saat ini permasalahan sampah di Kota Depok mencapai 1.265 ton per hari, dengan 1.000 ton masuk ke TPA. Dengan pembangunan fasilitas pengolahan sampah yang dapat mengolah 300 ton, kami berharap dapat mengatasi sebagian besar masalah ini. Selain itu, kami juga akan memaksimalkan pengurangan sampah dengan edukasi masyarakat terkait pemilahan dan pengolahan sampah,” jelas Abdul Rahman.
Abdul Rahman mengingatkan, daya tampung TPA Cipayung sudah overload sejak 2014. TPA tersebut sebelumnya mengaplikasikan sistem sanitari landfill, tetapi saat ini kapasitasnya sudah penuh, dan pengelolaan sampah harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Baca Juga: Lolos Seleksi, 7 Siswa Siap Melesat di Astra Honda Racing School 2025
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan semua pihak dalam mengurangi timbulan sampah, dan memastikan pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tandas Abdul Rahman.***