RADARDEPOK.COM – Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus, meninggal dunia pada usia 88 tahun. Pria yang dijuluki The Peoples Pope itu, menghembuskan napas terakhirnya di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, Senin (21/4).
Wafatnya Paus Fransiskus tentunya meninggalkan duka yang begitu mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Dilansir dari berbagai sumber, beberapa bulan terakhir sebelum mengembuskan napas terakhirnya, kondisi kesehatan Paus Fransiskus kian memburuk, yang membuatnya menghabiskan beberapa pekan di rumah sakit.
Pada 14 Februari 2025, pria berusia 88 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Universitas Gemelli, Roma, untuk dirawat karena terjangkit pneumonia atau infeksi di kedua paru-parunya. Sehingga hal ini membuat ia mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari.
Namun, pemimpin tertinggi umat Katolik itu wafat sehari setelah muncul di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kehadiran Paus Fransiskus di sana, semata hanya untuk mengucapkan ‘Selamat Paskah’ kepada ribuan umat Katolik di dunia.
Di tengah kabar kepergiannya, banyak umat mengenang momen penuh kesan saat Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungannya tersebut, menjadi peristiwa bersejarah sekaligus kunjungan pertama seorang Paus Fransiskus ke Indonesia setelah 35 tahun, sejak Paus Yohanes Paulus II pada 1989.
Baca Juga: Bikin Heboh IPPA Fest 2025, Lapas Cibinong Tampilkan Tari Tradisional dan Grup Band Warga Binaan
Selama empat hari di Indonesia, Paus Fransiskus mengedepankan pesan perdamaian, persaudaraan lintas iman, dan kepedulian terhadap kaum kecil. Dengan semangat kesederhanaannya, ia disambut secara kenegaraan di Bandara Soekarno-Hatta, lalu bertemu Presiden ke-7 Joko Widodo di Istana Merdeka.
“Kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia tahun kemarin merupakan kenangan yang memberikan kesan tersendiri bagi kami,” tutur Ketua Pemuda Katolik Kota Depok, Fidelis Laurdyan Julianto kepada Radar Depok, Senin (21/4).
Selama Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia, Fidelis mengaku senang, lantaran dapat berjumpa secara tatap muka, meski tidak dalam jarak yang dekat. Sosok Paus Fransiskus tak sekadar hadir sebagai Pemimpin Umat Katolik se-dunia dan Kepala Negara Vatikan.
Baca Juga: Pradi Supriatna Dorong Pembangunan Depok Punya Perencanaan Matang
Tetapi, sambung Fidelis, sosok Paus Fransiskus juga hadir sebagai tokoh semua umat. Jadi tidak hanya Katolik saja. Menurutnya, Paus Fransiskus merupakan sosok yang berani menyuarakan kebenaran dan melawan ketidakadilan.
“Beliau menunjukan kepemimpinan yang kuat dan fokus pada disiplin spiritual dan kesederhanaan hidup,” tandas Fidelis. ***