RADARDEPOK.COM-Pemkot Depok berencana untuk mendistribusikan bibit cabai ke seluruh RT dan RW di Kota Depok.
Langkah yang dilakukan ini merupakan upaya dalam menghadapi gejolak harga cabai, yang kerap menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Depok.
Baca Juga: Sosialisasi Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada 8.614 Tenaga Kerja Rentan Kota Depok
Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, cabai merupakan salah satu komoditas yang paling fluktuatif. Karena itu Pemkot Depok berencana untuk melakukan distribusi bibut cabai tersebut ke semua wilayah.
"Terkadang harga cabai bisa dari Rp40 ribu melonjak ke Rp100 ribu. Kalau masyarakat bisa menanam sendiri, daya beli bisa tetap terjaga dan gizi keluarga pun ikut terlindungi,” ujar Nina Suzana, Kamis (26/6).
Baca Juga: Film Horor Pamali: Tumbal Rilis Official Teaser, Hadirkan Penyanyi Cantik Keisya Levronka!
Berkaitan dengan inflasi di Kota Depok, Nina Suzana mengungkapkan, berdasarkan laporan terbaru, inflasi year-on-year (YoY) Kota Depok tercatat sebesar 1,63 persen, lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Jawa Barat yang berada di angka 1,47 persen.
Sementara itu, sambung Nina Suzana, inflasi secara month-to-month (bulan ke bulan) Kota Depok justru mengalami deflasi sebesar 0,35 persen.
Baca Juga: Perang Kian Panas, Novi Anggriani Beberkan Dampak Negatif bagi Anak
“Inflasi Kota Depok masih terkendali. Bahkan kami mengalami deflasi, dan ini terjadi hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat,” terang Nina Suzana.
Meski demikian, Pemkot Depok tengah berupaya untuk mengendalikan inflasi harga cabai yang kerap terjadi. Salah satunya dengan melakukan pengembangan urban farming, serta pemanfaatan lahan terbatas di lingkungan rumah untuk budidaya tanaman pangan.
“Urban farming bisa dimanfaatkan secara optimal, dan ini bisa berdampak langsung pada ketahanan pangan keluarga dan wilayah. Khususnya pada cabai," tutup Nina Suzana.***