"Aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. Namun, jajaran Polres dan Polsek terus melaksanakan kegiatan kepolisian secara humanis untuk memberikan rasa aman dan nyaman di lingkup masyarakat," tutur Kombes Ade.
Berkaitan dengan ptroli gabungan tersebut, Kombes Ade menjelaskan, hal itu tidak hanya dijalankan Polda Metro Jaya saja. Tetapi patroli itu juga turut diikuti 13 Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Kegiatan ini melibatkan Kodam Jaya, Pemprov DKI Jakarta, hingga dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Kami membangun komunikasi persuasif bersama seluruh stakeholder," jelas Kombes Ade.
Adapun pembagian rute patroli gabungan itu dilakukan ke tiga arah, ungkap Kombes Ade, untuk kelompok pertama bergerak ke Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat.
Kemudian untuk kelompok kedua menuju Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Sementara untuk kelompok ketiga melakukan patroli ke Jakarta Selatan dan Kota Depok.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sekaligus menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif," jelas Kombes Ade.
Seluruh personel mengedepankan pendekatan persuasif sesuai standar operasional prosedur (SOP), ujar Kombes Ade, mulai dari imbauan, edukasi hingga peningkatan kehadiran polisi di lapangan.
"Namun, apabila ditemukan tindakan anarkistis, aparat akan menindak tegas secara terukur. Itu langkah terakhir yang tidak kami harapkan terjadi," kata Kombes Ade.
Dalam hal ini, Kombes Ade bepesan, agar masyarakat juga aktif untuk melapor apabila ada potensi gangguan keamanan melalui Bhabinkamtibmas, melalui nomor darurat 110 atau langsung ke Polres dan Polsek terdekat.
"Apa yang kami lakukan ini untuk memberikan edukasi, imbauan, dan perlindungan kepada masyarakat. Pada prinsipnya, keamanan dan ketertiban masyarakat serta kondusifitas adalah tanggungjawab bersama," tandas Kombes Ade. ***