utama

Anggota DPRD Imam Musanto Minta Pemkot Depok Atasi Banjir di Pancoranmas dengan Normalisasi Air dan Membuat Embung

Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB
Anggota DPRD Kota Depok, Imam Musanto (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM – Persoalan banjir bukanlah hal sepele. Jadi fokus utama Anggota DPRD Kota Depok, Imam Musanto, terkhusus di wilayah RW17 dan RW18, Kelurahan Pancoranmas, Kecamatan Pancoranmas.

Imam Musanto menjelaskan, banjir di dua wilayah tersebut sebelumnya dipicu aliran air dari beberapa titik hulu, serta permasalahan sedimentasi sungai yang semakin parah.

“Banjir di wilayah Pancoranmas, khususnya di RW17 dan RW18. Sumber airnya datang dari beberapa wilayah, diantaranya debit air dari RW4, RW5, dan RW6 yang mengalir ke tempat kami,” ungkap Imam Musanto kepada Radar Depok, Minggu (16/11).

Imam Musanto menjelaskan, persoalan lain yang turut memperburuk kondisi adalah aliran air bercampur lumpur dari kawasan tanah kapling Deaf Case. Lumpur tersebut terbawa arus hingga masuk ke badan sungai.

Baca Juga: Kantor Imigrasi Depok Beri Layanan Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

“Pemicu lain datang dari tanah coupling Deaf Case. Lumpur itu terbawa arus air sehingga sedimen air bertambah, terutama pada pendangkalan Sungai Cabang Tengah. Itu kali kecil, tapi dampaknya dahsyat sekali,” jelas Imam Musanto.

Upaya serupa, kata dia, juga dilakuan di kawasan RW9 dan RW15, agar dapat dimanfaatkan sebagai lokasi embung air untuk menahan aliran dari dua arah, termasuk aliran dari kawasan Sekolah Cakra Buana.

“Saya minta dibuatkan embung air. Ada dua Cakra Buana, yang di atas dan di bawah. Itu adanya di Kali Buk di RW9. Harapannya menjadi terminal air, jadi air bisa diatur di sana.” tutur Imam Musanto.

Selain embung, Imam Musanto menekankan perlunya dilakukan normalisasi sungai. Terutama di wilayah RW16 dan RW19 yang masuk kawasan Rawageni. Menurutnya, masyarakat sudah berupaya melakukan kerja bakti, namun sedimentasi lumpur tidak dapat diatasi hanya dengan tenaga manual.

“Kami sudah kerja bakti pakai tenaga manusia. Masyarakat sudah gotong royong, tapi ketika hujan endapan lumpurnya tidak terkondisikan, akhirnya dangkal lagi. Jadi jangan sampai ada teriak-teriak lagi kebanjiran dari masyarakat,” ucap Imam Musanto.

Legislator PKS ini mengungkap, surat permohonan normalisasi sudah dilayangkan sejak Juni. Namun pekerjaan baru terealisasi pada perbaikan saluran, sementara kali kecil yang menjadi sumber masalah belum tersentuh alat berat.

“Saluran sudah dikerjakan, namun kali kecilnya belum. Karena harus pakai alat besar. Di RW16 dan RW19 digarap, tapi tidak sampai ke daerah kami. Saya pikir lanjut ke tempat kami, ternyata langsung dibawa ke tempat lain. Padahal kami urgent,” ungkap Anggota Komisi C ini.

Di wilayahnya, kilas balik Imam Musanto mengingatkan wilayahnya pernah mengalami banjir besar dua tahun lalu hingga menelan korban jiwa. Hal ini, membua peringatan bagi diri nya agar warga dan masyarakat di daerah tersebut tidak mengalami hal serupa.

“Dulu dua tahun lalu sampai ada dua orang meninggal karena keseret arus. Itu daerah saya. Jadi saya berharap ini diperhatikan betul, apalagi ini program prioritas wali kota, Depok Bebas Banjir,” kata Imam Musanto.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah : MTQH Wadah Ukhwah dan Pembinaan Alquran, Kecamatan Cipayung Juara Umum

Halaman:

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB