Baca Juga: Sekda Depok Supian Suri : Pemkot Wadahi UMKM Jajakan Makanan
SMPN 16 Kota Depok sudah menentukan kuota bahwa, satu kelas akan di isi dengan 32 siswa dan ada 9 kelas untuk siswa baru.
“Kami rencananya akan mengisi perkelas sekitar 32 siswa agar maksimal dalam pembelajaran,” ungkap dia.
Sementara itu, Ketua PPDB SMP Negeri 12 Kota Depok, Budi menjelaskan, hari pertama tahap PPBD sistem zonasi tak sedikit orang tua yang datang untuk menanyakan terkait masalah PPDB.
Baca Juga: PPDB SMP Negeri di Depok Jalur Zonasi Dibuka Senin 10 Juli, Ini Cek Link dan Syarat-syaratnya!
“Biasanya itu orang tua yang yang belum terlalu paham tentang teknologi, jadi saat pendaftaran masih ada yang bingung,” ucap dia.
Selain tentang beberapa orang tua yang gagap akan teknologi. Menurut dia, ada juga yang menanyakan tentang sistem koordinat yang tidak muncul atau yang berbeda dari tempat tinggalnya.
“Ada juga yang meminta bantuan tentang permasalahan titik kordinat pada sistem zonasi ini,” ujar dia.
Baca Juga: Satpop PP Baru Babat 444 Atribut Parpol di Depok, Sisanya Proses
Budi menjelaskan, dalam PPDB sistem zonasi ini memang titik kordinat menjadi hal penting yang termasuk dalam syarat utama pendaftaran online.
“Jadi kalau titik koordinat itu tak terbaca atau salah, itu sangat mempengaruhi proses pendaftaran tersebut,” tutur dia.
Salah satu orang tua pendaftar, Annisa menjelaskan, kedatanganya kesekolah tersebut untuk meminta bantuan menyelesaikan permasalahan pendaftaran PPBD untuk anaknya.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Optimistis Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO, Harus Seperti Singa
“Kedatanganya saya untuk mencari tahu tentang pendaftaran PPBD di SMPN 16 Kota Depok ini,” ucap dia.
Annisa mengaku, saat pendaftaran titik kordinatnya tidak terbaca oleh sistem. Menjadikan anaknya tersebut belum terdaftar pada sistem PPBD online SMPN.