Risworini menambahkan, ketika sang anak menjalani balapan, mulai di kelas junior sampai grand prix seperti saat ini, dirinya masih selalu meminta doa kepada teman-temannya di perkumpulan majelis taklim di Magetan. ”Semua datangnya kan dari Allah. Kita cuma bisa usaha. Ndak bisa apa-apa tanpa doa,” tambahnya.
Doa, dukungan yang tak pernah putus dari ayah, ibu, keluarga, dan orang-orang terdekat itulah yang diakui Mario sebagai sumber kekuatan dan motivasinya. ”(Keluarga, Red) segalanya. Tanpa mereka mungkin Mario ndak bisa sampai menjadi Mario yang sekarang ini,” ucap Mario saat ditanya Jawa Pos tentang dukungan keluarga.
Pembalap yang menggunakan nomor motor 64, sesuai dengan tahun kelahiran almarhum sang ayah, itu kini adalah satu-satunya pembalap Indonesia yang bertarung di pentas grand prix (Moto3, Moto2, dan MotoGP). Jika performanya terus meningkat, bukan tidak mungkin suatu saat nanti dia bisa menembus grand prix level Moto2, bahkan ke kelas para raja, MotoGP. Apalagi, usianya saat ini masih 18 tahun.
”Golnya memang ke sana (MotoGP, Red). Dia sendiri sudah tahu masa depannya memang di sini (balapan), harapan almarhum ayah juga begitu,” ucap Risto Ariesta Vialle, kakak Mario.
Tapi, tambah Risto, keluarga tak pernah menuntut apa-apa. ”Kami hanya mendampingi dan mendukung,” ujarnya. Risto menambahkan, hubungannya dengan Mario selama ini berjalan selayaknya kakak-adik pada umumnya. Tidak banyak kalimat verbal yang muncul. Namun, satu sama lain saling mendukung dengan ditunjukkan melalui tindakan.
Baca Juga: Mengulik Jembatan Gantung Parung Serab Depok : Ambruk Karena Banjir 10 Meter, Tempat Nongkrong Warga
”Selama ini saya bantu Mario di proses administrasi bersama Mas Kia (sapaan Kiagus Firdaus, Red) sebagai manajer. Kalau perhatian secara personal memang lebih sama ibu,” ucap Risto.
Kiagus Firdaus mengatakan, di tahun keduanya tampil di Moto3, Mario menargetkan meraih poin lebih banyak dibanding tahun pertamanya musim lalu. Pada Moto3 2022, Mario meraih lima poin dari GP Indonesia dan GP Italia.
”Latihan privat Mario di Mandalika ini juga bagian agar Mario bisa tampil lebih maksimal musim ini,” terang Kia. ”Terima kasih kepada Bapak Kapolda Metro Jaya (Inspektur, Red) Jenderal Fadil Imran selaku bapak asuh Mario dan para sponsor lainnya yang terus mendukung hingga bisa terwujud latihan di Sirkuit Mandalika ini,” tambahnya.
Baca Juga: Belajar dari Almarhum Minan di Depok yang Meninggal Tinggalkan Uang Se-tas
Tidak hanya mencuri poin lebih banyak, Kia berharap Mario bisa mengejutkan dunia dengan kembali merangsek mendapatkan start dari posisi front row maupun podium di Moto3 2023. Musim ini ajang grand prix, baik Moto3, Moto2, maupun MotoGP, akan dihelat 21 balapan di 18 negara. Itu dimulai dari seri pertama, yakni GP Portugal pada 26 Maret mendatang.
Optimisme tersebut makin kuat karena persiapan Mario menjelang tampil musim ini jauh lebih matang. Tahun lalu, saat jeda akhir tahun seperti saat ini, Mario masih berkutat dengan pemulihan setelah mengalami cedera patah tulang femur (betis) kanan. ”Semoga Mario bisa membuat merinding Indonesia lagi dengan prestasinya,” harap Kia.(JPC)
Artikel Terkait
Korban Kecelakaan di Depok Pura - Pura Diselamatkan Pelaku, Dibuang di Semak - Semak Lalu Meninggal
Tahun Ini Angkot Ber AC Mulai Beroperasi di Depok
Biaya Haji di Depok Naik Rp 10 Juta
Kelelahan, Kurir Pengantar Paket Tewas Tergeletak di Pinggir Jalan
Erick Thohir jadi Ketum PSSI, Persikad 1999 Minta Liga 2 dan 3 Dilanjutkan