Jembatan yang berusia kurang lebih 50-an tahun ini sempat disambangi Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono untuk mengusulkan bantuan Biaya Tak Terduga (BTT). Pernah rubuh pada 1966 banjir, bantuan datang dari ABRI.
Laporan : Audie Salsabila Hariyadi
RADARDEPOK.COM, Allahu Akbar! Allahu Akbar! Azan berkumandang menandakan umat muslim di Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, untuk Salat Magrib. Satu per satu warga di sana memasuki musala untuk salat berjamaah. Tepat di sebelah musala, terdapat jembatan yang baru saja didatangi Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono untuk diperbaiki lewat bantuan BTT.
Baca Juga: Kunjungi Depok, Wakil Gubernur Jawa Barat Minta Masyarakat Bijak Media Sosial
Tidak jauh dari jembatan gantung Parung Serab, belok kiri, bermukimlah seseorang yang dituakan oleh warga sekitar, Amil Muhasan. Dia merupakan saksi bisu dari awal dibuat sampai sekarang jembatan itu akan diperbaiki. Bahkan mengetahui cerita-cerita mistis sekalipun.
“Pak, sudah Magrib. Yuk, salat dulu,” ajak sang istri setelah mendengar suara azan.
“Oh iya bu. Ayo salat bareng,” ujarnya sembari berdiri dari kursinya.
Baca Juga: Membanggakan, Pemimpin Teknologi XL Axiata Raih Penghargaan CIO100 ASEAN 2022
Setelah selesai salat berjamaah, Amil beserta sang istri duduk di ruang keluarga. Ditemani dengan teh hangat dan berbagai cemilan roti-roti kecil, mereka mengobrol tentang jembatan yang baru saja kemarin didatangi Wakil Walikota Depok. Perbincangan itu dimulai dari Amil yang berumur sekitar 25 tahun. Saat itu, jembatan gantung Parung Serab baru berdiri.
“Dibuat pada tahun 1966. Awalnya masih dibuat dari bambu dan dibuat dari swadaya warga Kampung Serab. Kemudian beberapa bulan kemudian, banjirlah kampung ini dari Sungai Ciliwung. Banjirnya bisa mencapai 10 meter. Nah, dari situ ambruklah jembatan itu,” tuturnya setelah menyeruput teh manis hangatnya, Selasa (14/2).
Selepas kejadian banjir bandang itu, dibantulah oleh ABRI di tahun 1970. Jembatan itu dibuat menggunakan papan besi yang cukup tebal sehingga kokoh untuk sampai saat ini. Amil yakin bahwa jembatan itu bisa menahan berat sebanyak satu ton. Tetapi karena dari tahun ke tahun besi penyangga jembatan mulai keropos, tentu saja tidak sekuat dulu.
Baca Juga: Jalan Abdul Wahab Depok Jadi Destinasi Sampah
“Tapi Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang sepengetahuan saya, gak memakan korban jiwa. Memakan korban jiwa, sudah pasti hanyut ke sungai. Paling beberapa pengendara motor yang terpeleset ketika menyebrang. Baik hujan maupun tidak, tetap bisa terpeleset kalau tidak pelan-pelan jalannya,” ucap dia.
Setiap tempat yang sudah lama dibangun, pasti memiliki penghuni terutama penghuni yang tidak kasat mata. Amil berkata, makhluk halus yang sering dilihat oleh warga ialah yang berwujud manusia biasa. Terkadang bisa berubah wujud perempuan maupun laki-laki, baik dewasa atau anak kecil. Tetapi dia menyampaikan untuk jangan khawatir karena tidak mengganggu warga sekitar.
Artikel Terkait
Di 2030, Depok Targetkan Nol Kasus Baru HIV/AIDS
SMAM 4 Depok Gelar Tiga Lakon Drama
Telkomsel Internet BAIK di SMKN 1 Karawang, Ajak Generasi Muda Inspiratif Ciptakan Konten Digital Kreatif
Tari Nyi Selendang Membawa Krida Kirana Raih Juara 1, Menampilkan Tarian Ciptaan Sendiri di Education Fair
Membanggakan, Pemimpin Teknologi XL Axiata Raih Penghargaan CIO100 ASEAN 2022
Kunjungi Depok, Wakil Gubernur Jawa Barat Minta Masyarakat Bijak Media Sosial