Tim Pemenangan Bayu Kang Mus Kutuk Perusakan Baliho: Kita Sedang Identifikasi

RADARDEPOK.com – Tim pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman atau Kang Mus, mengutuk perusakan alat peraga kampanye milik jagoannya.

Perusakan APK berupa baliho Bayu-Kang Mus ini terjadi di beberapa tempat jelang Pilkada Kabupaten Bogor.

Ali Taufan Vinya, dari tim pemenangan Bayu-Kang Mus menceritakan, perusakan baliho ini sudah terjadi sejak Rabu, 2 Oktober 2024.

“Kemarin saya mendapatkan laporan dari wilayah Nanggung, dan hari ini (Kamis) dari wilayah Sukahati, Cibinong,” kata Ali Taufan Vinya dalam pesan WhatsApp-nya kepada awak media pada Kamis, 3 Oktober 2024 malam WIB.

Baca Juga: Kapan Lagi Bisa Liburan di Glamping yang Dikelilingi Pepohonan Rindang dan View Alamnya Sunguh Syahdu dan Mankjubkan Ini!

ATV, sapaan Ali Taufan Vinya menyebut, perusakan baliho milik Bayu-Kang Mus ini diduga kuat dilakukan dengan sengaja. 

Sebab, dari dokumen dan bukti yang dimiliki tim, perusakan baliho ini hanya dilakukan di bagian tulisan program-program pasangan Bayu-Kang Mus saja.

Padahal, tulisan program ini penting mengingat pilkada bukan hanya sebatas memilih calon pemimpin, tetapi sebagai ajang demokrasi dan proses penyadaran politik kepada rakyat.

“Rakyat harus tahu siapa pemimpinnya. Rakyat harus tahu, apa program ke depannya. Dan rakyat juga harus tahu apa ide dan gagasan dari para calon pemimpinnya,” tegas aktivis 98 ini.

Baca Juga: Bisa Camping Hingga Campervan di Tempat Ini yang Suasana Pedesaannya Masih Kental Abis! Dijamin Cocok Buat Healing

Menurut ATV, pasangan Bayu-Kang Mus sengaja memasukan program-program dalam balihonya ini secara terbuka.

Dan hal itu dilakulan di 10 ribu baliho yang telah disiapkan untuk di pasang di 40 Kecamatan selama masa kampanye Pilkada Kabupaten Bogor.

“Jadi, harusnha dalam pilkada ini yang diadu itu tentang ide-idenya, tentang gagasannya, bukan merusak APK-nya,” ujar ATV. 

Saat ini, tim pemenangan calon Bayu-Kang Mus masih melakukan Identifikasi lapangan untuk mencari pelaku perusakan dan melakukan konsultasi dengan tim hukum.***