Desirwan menyayangkan hal tersebut, terlebih keempat pasar itu dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit. Misal Pasar Klapanunggal menelan Rp 3 miliar dan Pasar Cijeruk dibangun dengan biaya Rp 5 miliar. Bahkan untuk Pasar Cijeruk akses jalannya sudah dibuat bagus.
Seharusnya sebagai pengelola, Perumda Pasar Tohaga punya tanggung jawab, serta memiliki upaya dan inovasi menjadikan pasar-pasar tersebut ramai dan diminati pedagang.
Dia mengaku heran dengan sikap Perumda Pasar Tohaga yang seolah mau enaknya doang. Semestinya mereka punya inovasi untuk membuat pasar yang sudah dibangun berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Masih Belum Beli Baju Lebaran? Simak Rekomendasi Toko Baju Lebaran di Depok Ini!
"Perumda Pasar Tohaga bisa merubah konsep pasa tradisional menjadi pasar tematik. Misal Pasar Cijeruk, bisa dijadikan pasar khusus buah, pasar khusus kuliner atau pasar yang khusus menjual produk UMKM masyarakat. Tapi itu kan tergantung mereka, punya niatan seperti itu tidak," ucapnya.
Dirut Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan tak memberikan jawaban saat dikonfirmasi.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Pasar Murah Ramadan Masuk Porgram 100 Supian-Chandra, Warga Harap Berlangsung Secara Rutin
Pemkab Bogor Operasi Pasar MinyaKita, Harga Minyak Goreng Naik di Pasaran : Begini Langkah Bupati Rudy Susmanto
Wakil Walikota Chandra Rahmansyah Sidak MinyaKita ke Pasar Sukatani Depok : Ditemukan Tidak Sesuai Takaran, Harga Diatas HET
Pasar Tradisional di Kabupaten Bogor Bak Rumah Hantu, Pembangunan Puluhan Miliar jadi Mubazir
UMKM RW 8 Kelurahan Cisalak Pasar Luncurkan Warung Sehati, Begini Respon Ketua TP PKK Depok Cing Ikah