Senin, 22 Desember 2025

Sedih! Kasus Kematian Bayi di Bogor Peringkat Pertama di Jawa Barat

- Kamis, 12 Juni 2025 | 06:00 WIB
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty.  (ISTIMEWA)
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM - Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di Kabupaten Bogor menduduki ranking pertama di Jawa Barat. Kementerian Kesehatan menjadikan Bumi Tegar Beriman sebagai fokus intervensi.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mencanangkan Kabupaten Bogor, Garut dan Kabupaten Bandung sebagai wilayah percontohan untuk upaya penurunan kasus kematian ibu dan anak. Selain soal masalah kematian ibu dan bayi, dia juga meminta supaya Jawa Barat bisa menekan angka kasus stunting pada anak.

“Saya ingin tiga daerah itu bisa menjadi percontohan atau pilot project supaya bisa menekan angka kasus tersebut. Targetnya, tiga wilayah tersebut sudah mulai menunjukkan berprogres dalam jangka waktu 3 bulan,” Menkes menekankan pada acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan AKI-AKB di Auditorium Pusat Pelayanan Ibu dan Anak Terpadu, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Selasa (10/6).

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ini adalah program bersama, kombinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, kemudian rumah sakit umum daerah, klinik, dan puskesmas, sampai ke bidang-bidangnya. Nanti pilot project-nya jalan dalam 3 bulan. “Saya harapkan, nanti ketahuan polanya, dan bisa kita replikasi ke seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Festival Desa Wisata untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif di Bogor

Menkes menekankan bahwa isu AKI dan AKB bukan sekadar persoalan data, melainkan menyangkut keselamatan nyawa. “Kalau Jawa Barat bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi, maka angka nasional juga ikut turun. Karena 17% kematian ibu dan bayi terjadi di Jawa Barat,” ucap Budi Gunadi Sadikin.

Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas Kemenkes, Endang Sumiwi melanjutkan, Jabar menjadi provinsi pertama penerapan program karena tingginya beban AKI-AKB serta kualitas sistem pelaporan fasyankes yang sudah baik (di atas 90%).

“Tiga kabupaten dengan beban kematian tertinggi, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung, akan menjadi fokus intervensi. Masing-masing akan didampingi oleh rumah sakit pengampu nasional: RS Harapan Kita Ibu dan Anak, RSCM, dan RSHS,” tuturnya.

Dia menerangkan, sebanyak 12 puskesmas dan jejaring fasyankes tingkat pertama akan dilibatkan. Fokus pengampuan mencakup standardisasi SOP klinis, penguatan sistem rujukan, pelatihan berkelanjutan, hingga mentoring langsung oleh RS pengampu.

"Kemenkes menargetkan keberhasilan di Jawa Barat sebagai model nasional yang dapat direplikasi di seluruh provinsi melalui pendekatan berbasis data, kolaborasi, dan lintas sektor," tandasnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menargetkan angka stunting bisa turun hingga 5 persen, bahkan jika bisa 4 persen, melampaui target nasional.

Ia juga bertekad untuk menekan angka kematian ibu dan anak. “Saya ingin angka stunting-nya nanti ke angka 5 persen. Pak Menteri targetnya di bawah 10, saya pengen 5, mudah-mudahan bisa 4, gitu,” ujar Dedi Mulyadi

Gubernur bersapa karib KDM mengaku sudah memberi rambu-rambu ke Dinas Kesehatan untuk memberikan bonus terhadap bidan pendampingnya apabila ada desanya berhasil menciptakan zero kematian ibu dan anak dan zero stunting.

"Kepala desanya juga nanti kita kasih bonus agar ketua PKK-nya bergerak," katanya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyebut, sekitar 800 bayi yang baru lahir meninggal dunia sepanjang tahun 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X