Minggu, 21 Desember 2025

Minimarket Subur, UMKM Terkubur! Bupati Bogor Rudy Susmanto Siapkan Strategi : Sinergi yang Adil

- Jumat, 8 Agustus 2025 | 06:00 WIB
Rakor penataan toko modern antara Pemkab Bogor bersama pengusaha retail.  (KABAR BOGOR)
Rakor penataan toko modern antara Pemkab Bogor bersama pengusaha retail. (KABAR BOGOR)

RADARDEPOK.COM - Penataan terhadap toko modern atau minimarket bakal dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Langkah ini seiring dengan suburnya pertumbuhan minimarket di Bumi Tegar Beriman, sehingga mengancam keberadaan industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Data terakhir yang tercatat di Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor pada tahun 2025, terdapat 1.403 minimarket berdiri tersebar di 40 kecamatan.

“Pesatnya pertumbuhan toko modern tentu menjadi perhatian kita semua. Namun kita tidak bisa hanya membiarkan ini berkembang tanpa arah. Harus ada sinergi yang adil antara toko modern dan pelaku UMKM,” ujar Bupati Rudy Susmanto pada Rapat Koordinasi Pembinaan dan Penataan Toko Modern/Minimarket di wilayah Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto mengatakan, rakor bersama ino sebagai upaya menciptakan iklim usaha yang adil, kompetitif, dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kabupaten Bogor.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengembangan, Penataan, dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan, yang mengatur keberadaan dan operasional minimarket, supermarket, department store, hypermarket, dan grosir berbentuk perkulakan.

Baca Juga: Lapas Cibinong Hadirkan Produk Unggulan Warga Binaan di Kick Off Laut Sehat Bebas Sampah : Tampilkan Produk Kreatif dan Inovatif

"Rapat ini bukan hanya forum diskusi teknis, melainkan wujud pembinaan menyeluruh untuk menyamakan persepsi, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, serta mencari solusi terbaik dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah," kata dia.

Menurut Bupati Bogor, perkembangan zaman dan dinamika investasi global harus dijawab dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat lokal.

Beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam rapat ini salah satunya, mendorong setiap toko modern untuk bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal. Etalase khusus untuk produk UMKM menjadi syarat wajib dalam setiap gerai toko modern yang beroperasi.

“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas. Satu gerai bisa jadi pintu bagi ribuan produk lokal untuk berkembang. Ini bukan hanya bisnis, ini soal keberpihakan,” ucapnya

Bupati Bogor juga menyampaikan bahwa mulai akhir 2025, Pemerintah Kabupaten Bogor akan memulai tahapan pembangunan kawasan-kawasan yang diarahkan sebagai pusat ekonomi kolaboratif, yang menggabungkan toko modern dan UMKM dalam satu ekosistem yang saling menguatkan.

Selain itu, pemerintah akan melibatkan BUMD, lembaga keuangan mikro, serta perbankan daerah seperti Bank BJB untuk mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha kecil yang ingin masuk ke dalam jaringan distribusi toko modern.

“Jangan sampai toko modern besar tumbuh subur tapi pelaku UMKM lokal tertinggal. Kita bangun ekosistem yang saling menguntungkan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Bogor 2 mewakili jaringan toko modern, Santoso Lubis berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam pembangunan ekonomi lokal.

"Kami diminta dan diharapkan untuk bersinergi secara nyata. Pemerintah telah memberi arahan yang jelas, dan kami siap merealisasikannya," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X