Senin, 22 Desember 2025

Program Jaring Paus Terobosan Puskesmas Jasinga Atasi AKI/AKB

- Rabu, 13 Agustus 2025 | 12:05 WIB
Puskesmas Jasingan menyosialisasikan program Jaring Paus pada masyarakat.  (DOKUMEN KABAR BOGOR)
Puskesmas Jasingan menyosialisasikan program Jaring Paus pada masyarakat. (DOKUMEN KABAR BOGOR)

RADARDEPOK.COM-Ibu hamil di Kecamatan Jasingan, Kabupaten Bogor, malas memeriksakan kondisi kehamilannya pada trisemester pertama. Kondisi tersebut sangat disayangkan, sebab keterlambatan melakukan deteksi risiko kehamilan dapat berdampak komplikasi hingga kematian ibu dan bayi.

Kepala Puskesmas Jasinga, dr. Noor Alya mengatakan, berdasarkan data pemantauan wilayah setempat atau PWS, hanya sekitar 78,7% ibu hamil yang memeriksakan diri pada trimester pertama. Sementara, 76,8% yang mendapatkan pelayanan kehamilan sesuai standar.

Baca Juga: Mengintip Perayaan Hari Jadi MBI Chapter Depok ke 7 : Antara Dentuman Mesin dan Solidaritas, Terselip Misi Sosial

"Sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan anak (AKI/,AKB) serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil. Puskesmas Jasinga memiliki program Jaring Paus atau Jaring Pasangan Usia Subur Amenore Satu Bulan," ujarnya.

Dia menjelaskan, Jaring Paus juga berfungsi untuk mendeteksi dini kehamilan melalui edukasi intensif kepada wanita PUS dan calon pengantin, serta distribusi alat test pack gratis melalui Posyandu.

Baca Juga: Cek Tekanan Ban, Tips Penting untuk Keselamatan Berkendara

"Masyarakat mulai sadar dengan adanya program Jaring Paus, bahkan kini capaian trimester pertama meningkat tajam menjadi 96,7% dan pelayanan sesuai standar mencapai 98,6%," sebut Kepala Puskesmas Jasinga.

Noor Alya melanjutkan, program Jaring Paus bukan sekadar program, tetapi sebuah komitmen nyata kami dalam menyelamatkan ibu dan generasi masa depan. Deteksi dini kehamilan adalah kunci intervensi yang tepat, cepat, dan menyeluruh.

Baca Juga: Lahan Bukan Halangan, Kelurahan Gandul Depok Upacara Kemerdekaan di Al Jamhuriyah

"Dalam program ini kami melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari PAUD, KUA, DP3AP2KB, hingga kader Posyandu dan bidan desa. Edukasi dilakukan melalui kelas ibu balita di PAUD, pemeriksaan calon pengantin di Puskesmas, serta kunjungan rumah untuk menjaring sasaran yang belum mengakses layanan kesehatan," terangnya.***

Jurnalis : Achmad Kurniawan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X