RADARDEPOK.COM-Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan tiga siswa SMPN 1 Jonggol.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rusliandy mengungkap sudah menerima laporan perihal tersebut.
“Betul ada tiga orang (siswa SMPN 1 Jonggol) dibawa ke Puskesmas, tapi kita belum bisa menentukan apakah mereka itu mengalami keracunan atau bukan dari makanan yang disalurkan oleh salah satu dapur SPPG," ujarnya.
Rusliandy mengatakan, saat ini Disdik dan SMPN 1 Jonggol masib menunggu hasil uji laboratorium. Sebab, penyampaan dari SPPG penyedia pengendaliannya aman.
Baca Juga: Banyak Karya Hebat yang Tidak Diakui, Dedi Mulyadi: Bergelut dengan Sertifikasi dan Urusan Dagang
"Untuk tga siswa yang menjadi korban sudah kembali atau diperkenankan pulang setelah mendapatkan perawatan dari Puskesmas Jonggol,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, tiga siswa SMPN 3 Jonggol, Kabupaten Bogor dilarikan ke Puskesmas Jonggol, pada Selasa (23/9/2025). Ketiganya diduga mengalami keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ya habis makan (program MBG) tiga siswa ini mengalami mual-mual, lalu dibawa ke uks (usaha kesehatan sekolah), setelah itu dibawa ke Puskesmas Jonggol,” ujar Kepala SMPN 1 Jonggol, Oellis Wiastoeti.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty mengatakan, pihaknya memperkuat pengawasan mutu gizi dan keamanan pangan dalam program MBG untuk anak sekolah, seiring dengan maraknya kasus keracunan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Baca Juga: Sudah Siap Jadi PPPK Paruh Waktu? Ini Jadwal Pelantikannya!
Langkah ini dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan kepada siswa memenuhi standar gizi, higienitas, dan keamanan.
Fusia Meidiawaty mengatakan, pengawasan dilakukan secara terpadu bersama 101 Puskesmas yang menjadi perpanjangan tangan Pemkab Bogor di wilayah.
“Kami mengawasi mulai dari kelayakan kandungan gizi menu yang disediakan, energi, protein, vitamin, mineral, hingga masa kadaluarsa dan cara penyimpanan serta distribusi bahan makanan,” ujarnya.
Artikel Terkait
Polemik Ompreng Mengandung Babi, Pemkot Depok Diminta Bentuk Tim Independen Awasi MBG
Tinjau Langsung Posko MBG di Cipongkor, Kepala BGN: Hentikan Sementara Layanan MBG di Titik Terdampak dan Instruksikan Evaluasi Menyeluruh SPPG
Tanggapan Badan Gizi Nasional Terkait Dapur MBG Fiktif: Tegaskan Semua SPPG Terverifikasi Tidak Mungkin Fiktif
Marak Kasus Keracunan, Dinkes Kabupaten Bogor Perkuat Pengawasan Terhadap Penyedia MBG
MBG di SMPN 1 Jonggol Terindikasi Racuni Tiga Siswa, Sekarang Kondisinya Membaik